kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ASRIM proyeksikan volume permintaan minuman ringan bisa tumbuh 3%-4%


Kamis, 05 Desember 2019 / 18:46 WIB
ASRIM proyeksikan volume permintaan minuman ringan bisa tumbuh 3%-4%
ILUSTRASI. ilustrasi produk makanan ringan.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tahun baru 2020 kurang dari sebulan lagi. Tidak lama lagi, pelaku industri akan memasuki periode baru untuk menjalankan kegiatan bisnisnya di tahun depan. 

Dalam hal ini, pelaku industri minuman memiliki pandangan yang positif mengenai prospek penjualan minuman di tahun 2020. Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) Triyono Prijosoesilo memproyeksikan volume permintaan minuman di tahun 2020 bisa bertumbuh 3%-4% dibandingkan dengan tahun ini. 

Baca Juga: Bisnis air minum kemasan diprediksi bakal meningkat tahun depan

Triyono menilai keberlanjutan program-program pengembangan infrastruktur serta program-program pembangunan lainnya berpotensi mengerek daya beli masyarakat Indonesia. Hal ini pada gilirannya diyakini akan mendorong konsumsi minuman menjadi lebih tinggi pada tahun depan.

Selain itu, ketiadaan hajatan politik berupa pemilihan umum (pemilu) pada tahun depan juga dinilai akan memberikan rasa aman bagi konsumen untuk memberi alokasi dana lebih besar untuk melakukan konsumsi. Sementara itu, momentum politk pemilu diduga telah menahan laju permintaan minuman di tahun 2019.

“Perlu ada kepastian politik, itu yang bisa memberikan rasa nyaman bagi konsumen untuk memutuskan ‘oke saya mau belanja, saya mau beli nih, saya mau spend money’,” jelas Triyono ketika ditemui pada Kamis (05/12).

Di sisi lain,Triyono juga mengatakan momentum tahun politik juga telah menahan laju pelaku industri minuman untuk melakukan agenda ekspansi penambahan kapasitas. Menurut catatan ASRIM, agenda ekspansi yang dilakukan oleh anggota asosiasinya umumnya hanya berupa penambahan kapasitas gudang saja. 

Baca Juga: Pengusaha Jerman Ingin Mengalap Bisnis Lebih Besar di Indonesia premium

“Mereka tidak memiliki kenyamanaN untuk berinvestasi sekian miliar sementara mereka tidak tahu iklim bisnis ke depannya akan seperti apa (di tahun 2019),” kata Triyono (05/12).

Oleh karenanya, Triyono memperkirakan pelaku industri minuman akan mulai kembali melakukan ekspansi penambahan kapasitas produksi pada tahun depan. Meski begitu, Ia mengaku belum mendapat laporan adanya rencana penambahan kapasitas produksi di tahun depan sejauh ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×