Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatat pertumbuhan pada lini bisnis sewa kendaraan dan autopool hingga September 2025.
Corporate Secretary ASSA, Jerry Fandy mengungkapkan, lini bisnis tersebut meraup pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun per kuartal III-2025, tumbuh 4% secara tahunan (year on year/YoY) dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Capaian ini mengambil porsi 34% dari total pendapatan perseroan selama periode tersebut, yakni Rp 4,41 triliun.
“Bisnis sewa kendaraan dan autopool juga terjaga stabil berkat basis pelanggan B2B (business to business) dengan kontrak tahunan, yang membuat tarif dan tingkat utilisasi relatif tetap sepanjang periode kontrak,” terang Jerry kepada Kontan, Senin (17/11/2025).
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Siapkan Strategi untuk Perkuat Bisnis Logistik
Untuk mengoptimalkan lini bisnis tersebut, tahun ini ASSA melakukan peremajaan dan penambahan sejumlah armada baru.
Khusus untuk bisnis rental, hingga akhir Juni 2025, ASSA telah menggelontorkan belanja modal atau capex Rp 900 miliar dari total capex Rp 1,5 triliun yang disiapkan untuk pembelian armada baru tahun ini.
Hingga kuartal III-2025, total armada ASSA, baik roda empat maupun roda dua, mencapai sekitar 29.000–30.000 unit.
“Perusahaan mempertahankan jumlah ini untuk memastikan tingkat utilisasi tetap optimal,” kata Jerry.
Untuk menarik minat penyewa, ASSA melakukan skema penyewaan secara tahunan guna memberikan kemudahan dalam pengelolaan operasional bagi kedua belah pihak.
ASSA, kata Jerry, juga punya basis pelanggan yang cukup beragam. Hal ini kemudian membantu mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu sektor.
“Dengan demikian, meskipun terjadi perlambatan di sektor tertentu seperti adanya efisiensi anggaran, dampaknya terhadap pendapatan ASSA tidak terlalu signifikan karena dapat dikompensasi oleh keberagaman pelanggan ASSA lainnya,” imbuh Jerry.
Hingga akhir tahun, ASSA menarget pertumbuhan bisnis rental dalam rentang 5%–10%.
“Meskipun jika permintaan ada lebih dari itu namun kami lebih berhati-hati karena sumber pendanaan berasal dari perbankan dan rata-rata usia pinjaman sekitar 4 tahun,” ujar Jerry.
Selanjutnya: Bank Indonesia Diperkirakan Memangkas BI-Rate Jadi 4,50% Pada RDG November 2025
Menarik Dibaca: Ramalan Keuangan Shio Tahun 2026, Siapa Paling Berpotensi Kaya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













