kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astra Agro Lestari Proyeksi Produksi Sawit di Kuartal I-2022 Rendah, Ini Sebabnya


Rabu, 13 April 2022 / 15:11 WIB
Astra Agro Lestari Proyeksi Produksi Sawit di Kuartal I-2022 Rendah, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengatakan jika volume produksi sawit pada kuartal I 2022 tidaklah tinggi.

Presiden Direktur AALI, Santoso menjabarkan jika pihaknya melihat peak season untuk masa produksi akan berada di sekitar kuartal III 2022.

"Volume produksi di kuartal I 2022 ini termasuk lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya. Masih berharap nanti di semester II lebih baik, cuaca tahun ini lebih mendukung dan semoga ada recovery di kuartal III 2022," tuturnya dalam paparan publik yang berlangsung virtual, Rabu (13/4).

Baca Juga: Astra Agro Lestari (AALI) Siapkan Capex Hingga Rp 1,3 Triliun di Tahun ini

Pada 2021 lalu, total produksi tandan buah segar  (TBS) AALI menurun 6,6% secara tahunan dari 4,63 juta ton menjadi 4,33 juta ton. Pembelian TBS eksternal tercatat tumbuh 25,6% yoy dari 2,61 juta ton pada 2020 ke 3,27 juta ton pada 2021. Lalu, total produksi CPO AALI tercatat naik 3,1% menjadi 1,47 juta ton dari catatan tahun 2020 sebesar 1,43 juta ton.

Mengenai kenaikan harga pupuk yang terpantau cukup tinggi, AALI mengungkapkan tidak ada hal yang bisa dilakukan selain menghadapinya. Santoso mengatakan ini imbas dari kenaikan semua komoditas, tidak hanya crude palm oil (CPO), minyak nabati, batubara hingga lainnya.

 

Pihaknya sendiri telah mencatat kenaikan harga pupuk telah berkisar 75% sampai 80% per kilogram. Dari sini, AALI mengatakan jika proyeksi pendapatan dan cost semakin tipis. Selain itu, AALI juga turut terlibat dalam kebijakan pendistribusian CPO ke pasar domestik pada Januari – Februari lalu. 

Dengan penggunaan harga jual yang lebih rendah dibandingkan harga pasar, Santosa mengatakan pertumbuhan kinerja keuangan akan sedikit tersendat. "Tapi tentu, hasil kinerja kami pada kuartal I 2022 ini belum tentu menjadi refleksi untuk tahun 2022 secara keseluruhan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×