Reporter: Ali Imron | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Krisis finansial global tidak membuat agen tunggal pemegang merek (ATPM) manyun. Apalagi bagi ATPM yang bermain di kelas niaga. Mereka masih berharap pertumbuhan mobil niaga bisa tumbuh 10 % terutama di kuartal kedua yang dimulai pada Maret 2009.
ATPM memperkirakan, di kuartal kedua jumlah uang yang beredar di masyarakat akan semakin meningkat. Hal ini berkaitan dengan kegiatan Pemilu yang bakal segera berlangsung sebentar lagi. Tentu saja dengan banyaknya uang yang beredar itu akan semakin menggerakkan sektor riil. “Kalau sektor riil bergerak, maka penjualan kelas niaga juga akan mengikuti,” kata Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, Senin 19/1 di Jakarta.
ADM sendiri masih mengamati situasi ekonomi saat ini. Pasalnya, kondisinya masih serba belum pasti meski di kuartal kedua ada optimisme penjualan akan naik. “Kami masih evaluasi terus karena tiga bulan pertama di 2009 ini kondisinya masih gelap,” tandasnya.
Secara umum ADM menargetkan penjualan niaga mereka per bulan sekitar 2000 unit di 2009. Tentunya ada penurunan 25 %. Penjualan mereka per bulan di 2008 sekitar 2500 unit. “Inden niaga kami saat ini sekitar 1400 unit sebulan,” tukasnya.
Makanya dengan kondisi krisis seperti ini ADM belum bisa menargetkan penjualan niaga terlalu tinggi. Bisa dibilang mereka masih tetap akan menargetkan penjualan sekitar 15.000 unit saja di 2009. Ini naik tipis sekitar 7 % bila dibandingkan dengan 2008 sekitar 14.000 unit.
Untuk produk, ADM belum berencana untuk mengeluarkan varian baru niaga. Namun, mereka masih tetap mengandalkan Gran Max Pick Up 1,3 L dan 1,5 L dalam penjualan mobil niaga. Kedua tipe itu sudah mengalami kenaikan harga sebesar 3 % . Itu artinya ada kenaikan sekitar Rp 3 juta dari harga jual sekitar Rp 100 juta. “Kenaikan ini sudah terjadi sejak Januari 2009,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News