kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Astra Graphia fokus genjot lini bisnis TI


Rabu, 07 Oktober 2015 / 13:03 WIB
Astra Graphia fokus genjot lini bisnis TI


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Manajemen PT Astra Graphia Tbk (ASGR) mulai memutar haluan setelah bisnis mesin foto kopi terasa lesu. Salah satu lini bisnis Astra International ini kini mulai fokus menggenjot lini bisnis produk dan layanan teknologi informasi (TI).

Menurut Arifin Pranoto, Direktur PT Astra Graphia, pihaknya sudah siap menjajakan layanan pengelolaan dokumen di bidang TI. "Kami dulu dikenal sebagai penyedia mesin foto kopi, kini kami siap beralih menjadi penyedia solusi dan layanan dokumen  berbasis teknologi informasi," katanya, Selasa (6/10).

Supaya lancar, Astra Graphia saat ini mulai menjajakan beragam produk dan layanan dokumen berbasis TI, seperti solusi scan translation, solusi 4K optical HDMI data transfer, dan Fuji Xerox Image Management System.

Untuk  tahap awal, Astra Graphia segera memasarkan solusi scan translation. Hanya, produk ini  masih terkendala beleid Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Dalam peraturan ini pemerintah mewajibkan penyedia jasa komputasi awan punya server di Indonesia.

Untuk itu, Arifin bilang saat ini pihaknya masih terus negosiasi dengan pemerintah karena produk yang akan mereka jajakan untuk konsumsi pribadi bukan publik.

Langkah bisnis ini penting bagi Astra Graphia. Soalnya, perusahaan ini memasang target pertumbuhan pendapatan 10% sampai akhir tahun ini. Nah, bisnis solusi dokumen tersebut diharapkan bisa meraup cuan hingga Rp 1,5 triliun tahun ini.

Asal tahu saja, pendapatan Astra Graphia tahun lalu mencapai Rp 2,28 triliun dengan laba sebesar Rp 260,2 miliar.

Menurut Chief Executive Planning and Marketing Astra Graphia Mangara Pangaribuan, meski fokus di lini bisnis TI, pihaknya saat ini masih tetap melayani bisnis mesin foto kopi. Perbandingan antara mesin fotokopi jual dan sewa sekitar 50:50.

Nah, saat kondisi ekonomi yang lesu, Astra Graphia bakal menaikkan anggaran peralatan untuk sewa atau equipment for lease sebesar 5% dari tahun lalu. Anggaran ini untuk membeli mesin foto kopi yang guna disewakan. Sayang, ia tidak merinci nilainya.

Tahun ini belanja modal Astra Graphia Rp 250 miliar atau naik 66,67% dari 2014 yang sebesar Rp 150 miliar. Namun, manajemen belum memerinci berapa besar yang telah terpakai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×