Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra) bersiap tambah kepemilikan jalan tol Cikopo - Palimanan (Cipali) dengan menadah kepemilikan Plus Expressway International Bhd. Adapun untuk prosesnya disebutkan telah menandatangani Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA).
Kris Ade Sudiyono, CEO Toll Road Business Group Astra Infra menegaskan pihaknya melalui PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) bersama dengan partner Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB) akan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Tol Cipali.
"Kami bermaksud meningkatkan kepemilikan sahamnya dengan meng-exercise 55% saham Plus Internatioanl Behard (UEM Group) di PT Lintas Marga Sedaya (LMS)," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (23/9).
Baca Juga: Mau tahu ada SPBU atau tempat kuliner di Rest Area? silakan unduh Aplikasi ITN
Asal tahu saja, saat ini BUS menggenggam kepemilikan 45% di Tol Cipali. Untuk progresnya, Ade bilang saat ini telah menandatangani CSPA dan dalam proses pemenuhan berbagai conditional dalam CSPA tersebut. Sayangnya, untuk detil skema yang dilakukan mereka belum bisa memaparkan lebih lanjut.
Sekedar informasi, Cipali merupakan jalan tol terpanjang di Jawa dengan panjang 117 kilometer (km) yang terdiri dari 6 seksi. Seksi 1 : Cikopo-Kalijati (27,05 km), Seksi 2 : Kalijati-Subang (11,2 km)
Seksi 3 : Subang-Cikedung (28,7 km), Seksi 4 : Cikedung-Kertajati (18,9 km), Seksi 5 : Kertajati-Sumberjaya (18,9 km), dan Seksi 6 : Sumberjaya-Palimanan (14,05 km).
Dari sana, pihaknya melihat Tol Cikopo adalah jalan tol strategis sebagai bagian dari jaringan tol Trans Jawa sehingga dinilai sangat diperlukan untuk urat nadi perekonomian nasional.
Baca Juga: Menteri PUPR targetkan proyek jalan tol Cisumdawu akan selesai di akhir 2020
"Sekiranya aksi korporasi strategis ini bisa diselesaikan dengan baik, kami berharap akan meningkatkan partisipasi Astra Infra dalam meningkatkan infrastruktur ekonomi Indonesia," lanjutnya.
Kris masih enggan untuk mengungkapkan nilai aksi korporasi tersebut. Namun, berdasarkan keterangan Bloomberg adapun nilai dari aksi korporasi tersebut mencapai US$ 500 juta.
Sebagai bagian dari PT Astra International Tbk, ia menyebutkan sejauh ini kontribusi dari Astra Infra masih belum signifikan. "Namun, kami berharap dengan mimpi kami untuk terus bertumbuh dalam bisnis infrastruktur nasional," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News