Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Keriuhan tahun politik tak menghalangi niat ekspansi anak usaha PT Astra International Tbk, PT Astratel Nusantara. Perusahaan ini berniat menuntaskan tiga proyek ruas jalan tol yang sudah berjalan tahun lalu, dan menganggarkan Rp 1,95 triliun.
Wiwiek D Santosa, Direktur Astratel Nusantara, menyatakan, tiga proyek tersebut adalah proyek ruas jalan tol Tangerang-Merak yang dikerjakan oleh PT Marga Mandala Sakti, di ruas jalan tol Kunciran-Serpong oleh PT Marga Trans Nusantara, serta ruas jalan tol Mojokerto-Kertosono yang digarap PT Marga Harjaya Infrastruktur.
Dana tersebut langsung diambil dari internal perusahaan tanpa pinjaman perbankan seperti proyek yang lain. "Kami mendanai 100%, jadi kami bablas terus," urai Wiwiek, Selasa (25/3).
Dalam proyek tol Tangerang-Merak, perusahaan ini menggelontorkan dana sekitar Rp 250 miliar. Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk peremajaan gerbang jalan tol dan penyelesaian penambahan lajur di ruas Cikupa hingga Balaraja sepanjang 7,5 km. Gerbang jalan tol Cikupa akan didesain khusus yang dapat menunjukkan identitas sebagai ciri kota Banten.
Sedangkan untuk penambahan lajur sendiri sebenarnya merupakan proyek lanjutan sejak tahun lalu. Proyek dengan nilai investasi keseluruhan Rp 400 miliar ini ditargetkan kelar April nanti. Hingga kini, progres pengerjaannya sudah mencapai 90% dan tinggal menunggu proses pengaspalan.
Sedangkan proyek ruas jalan jalan tol Kunciran-Serpong masih menunggu proses pembebasan lahan yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Sehingga, Astratel belum mengucurkan modal.
Dari total lahan sepanjang 11,2 kilometer (km), baru 10,9% tanah yang sudah dibebaskan. Dalam proyek tol Kunciran-Serpong yang dikerjakan PT Marga Trans Nusantara ini, Astratel hanya memiliki 30% saham. Pemegang saham mayoritas masih dikuasai PT Jasa Marga Tbk dengan kepemilikan 60% dan sisanya, 10% milik PT Transutama Arya Sejahtera.
Target kinerja positif
Alokasi dana yang cukup besar justru ditujukan untuk penyelesaian jalan tol Kertosono-Mojokerto yang dikerjakan PT Marga Harjaya Infrastruktur. Sebagai pemegang saham mayoritas, Astratel sudah menyiapkan dana sekitar Rp 1,7 triliun untuk menyelesaikan tiga dari empat seksi yang direncanakan.
Rinciannya, seksi I ruas Bandar-Jombang sepanjang 14,41 km akan mendapatkan alokasi sebesar Rp 1 triliun. Dana ini untuk merampungkan 50% pekerjaan konstruksi dan 1,5% pembebasan lahan. Wiwiek berharap keseluruhan pekerjaan konstruksi ini bisa diselesaikan sebelum Idul Fitri bulan Juli nanti.
Kemudian seksi II antara Jombang-Mojokerto Barat sepanjang 20,15 km akan mendapatkan dana Rp 1,2 triliun. Dana tersebut bakal digunakan untuk penyelesaian 64% pekerjaan konstruksi dan 20% pembebasan lahan.
Sedangkan seksi III di Mojokerto Barat-Mojokerto Utara sepanjang 5,02 km hanya dianggarkan Rp 200 miliar lantaran hingga kini proses konstruksi belum dimulai. Pembebasan lahan pun baru 68%. "Kami menunggu pembebasan lahan 15% milik pemerintah daerah, bila belum bebas 75%, pekerjaan belum bisa dimulai," terangnya.
Di antara tiga anak usaha jalan tol Astratel, baru PT Marga Mandala Sakti (MMS) yang sudah memberikan kontribusi untuk induk usaha. Meski tidak menyebut target yang dibidik tahun ini, pada tahun 2013, pendapatan Marga mandala sebesar Rp 600 miliar. Astratel menargetkan pertumbuhan bisnis 8% dari perolehan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News