Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Anak usaha Sinarmas Land, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) akan menjadi pemegang mayoritas dalam konsorsium proyek jalan tol Serpong-Balaraja. Dalam konsorsium tersebut, BSDE menggandeng Kompas Gramedia (KG) melalui PT Medialand, dan Grup Astra melalui PT Astratel Nusantara.
Konsorsium itu akan berada di satu wadah bernama PT Transbsd Balaraja. Hermawan Wijaya, Sekretaris Perusahaan BSDE bilang, pihaknya memiliki 50% saham dalam konsorsium tersebut, Medialand 25% dan Astratel 25%.
Teddy Surianto, Direktur Utama PT Medialand pun membenarkan komposisi kepemilikan saham di konsorsium tersebut. "Sebagai anggota konsorsium, kami akan menggunakan pengalaman terbaik dalam mengembangkan usaha jalan tol di Serpong-Balaraja," ujar dia.
Hermanwan mengatakan, BSDE ikut tertarik menggarap proyek jalan ini lantaran jalan tol ini kelak akan berperan penting bagi BSDE. Meski belum menyebutkan detail nilai investasi yang akan dikucurkan, aa mengaku, sudah memiliki anggaran khusus untuk membiayai bisnis baru itu.
Menurut Hermawan, dana untuk menggarap proyek itu berasal dari kas internal dan pinjaman bank. "Mungkin 60%-40%, atau 70%-30%, lebih besar dari kas internal," imbuh dia. Sampai 30 September 2013, dana kas dan setara kas BSDE mencapai Rp 3,82 triliun," ujar dia
Proyek jalan tol Serpong-Balaraja ini sepanjang 40 kilometer ini, melintasi enam kecamatan di wilayah Selatan dan Barat Tangerang itu.
Reza Nugraha, analis MNC Securities mengatakan, proyek jalan tol ini akan mendatangkan banyak keuntungan. Salah satunya adalah diversifikasi bisnis BSDE. Selama ini BSDE dikenal memiliki bisnis utama properti. "BSDE juga diuntungkan karena ikut dalam bisnis konstruksi. Sehingga bisa memberi sentimen positif bagi kinerja perusahaan," ujar dia.
Selain itu, nilai aset BSDE akan meningkat pesat jika jalan tol itu sudah beroperasi. Harga saham BSDE turun 6,94% ke Rp 1.340 per saham, kemarin (27/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News