Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk tengah mencari pendanaan dari pasar modal dengan menerbitkan saham baru hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Emiten berkode saham BIPI ini akan melaksanakan rights issue sebanyak 7 miliar saham baru dan maksimal 14 miliar saham hasil eksekusi waran yang menyertai HMETD. BIPI menargetkan mampu meraup dana segar sebesar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun dari rights issue tersebut.
Direktur Keuangan BIPI, Michael Wong mengatakan mereka melaksanakan rights issue dengan mempertimbangkan struktur permodalan BIPI saat ini serta proyeksi ke depannya.
“Kita menargetkan untuk mendapatkan persetujuan rights issue pada akhir kuartal 2 2019, dengan demikian pelaksanaanya dapat dilakukan pada awal kuartal 3 2019,” ungkapnya pada Kontan, Sabtu (16/6).
Ia menyampaikan nantinya BIPI akan menggunakan dana rights issue untuk modal kerja, belanja modal, maupun pengembangan usaha baik yang dilakukan langsung oleh BIPI ataupun melalui entitas anak perusahaan. “Tentunya hal ini akan berdampak positif dalam mendukung target pencapaian operasi kita saat ini dan pengembangan usaha ke depannya,” imbuhnya.
Asal tahu saja, saat ini BIPI tengah menggeber beberapa proyek infrastruktur energi yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan yang membutuhkan dana sebanyak US$ 2,5 miliar.
Adapun proyek itu berjumlah 9 proyek yang ditargetkan rampung secara bertahap. Sementara memasuki kuartal kedua ini, sambungnya, BIPI tengah berikhtiar untuk memperoleh mitra guna melanjutkan proyek-proyeknya tersebut. Sayangnya ia enggan menjelaskan detail siapa saja mitra yang akan mereka gandeng.
“Semester kedua yang menjadi perhatian kami terkait pengembangan usaha di antaranya mendapatkan mitra yang tepat untuk merealisasikan proyek-proyek kita baik mitra dalam berusaha maupun mitra dalam hal pendanaan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News