kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) jajaki sejumlah proyek untuk 2021


Rabu, 18 November 2020 / 16:56 WIB
Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) jajaki sejumlah proyek untuk 2021
ILUSTRASI. Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) tengah menjajaki sejumlah proyek pada tahun depan.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) tengah menjajaki sejumlah proyek pada tahun depan. Jika ekonomi mulai pulih, manajemen BIPI berharap sejumlah proyek yang sedang dikaji saat ini bisa berjalan di 2021.

Direktur Astrindo Nusantara Infrastruktur Michael Wong mengatakan, sampai dengan akhir tahun ini, pelanggan utama BIPI masih dari PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia.

"Namun, saat ini kami sedang menjajaki kemungkinan untuk memberikan pelayanan kepada pihak ketiga lainnya yang masih berkaitan dengan infrastruktur pertambangan. Saat ini masih dalam tahap engineering design dan feasibility study," ujarnya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (18/11).

Baca Juga: Astrindo Nusantara (BIPI) kantongi laba sebesar US$ 20,25 juta pada kuartal III

Michael mengatakan, seperti yang telah disampaikan sebelumnya proyek pembangkit listrik juga sudah masuk dalam rencana BIPI. Dia berharap apabila keadaan ekonomi membaik di tahun depan, ada beberapa proyek yang dikaji saat ini bisa dijalankan.

Lantas untuk target kontribusinya, Michael mengatakan tergantung pada proyek mana yang akan terealisasi.

Mengenai kesiapan belanja modal di tahun depan, Michael belum bisa memberikan angka pasti. Namun sebagai gambaran, ada satu proyek pembangunan overland conveyor (OLC) yang jika dijalankan di tahun depan, biaya capex yang harus disiapkan sekitar US$ 85 juta. Namun Michael menegaskan lagi, realisasinya tergantung dari kondisi di 2021.  

Sebagai update informasi mengenai PT Putra Hulu Lematang sebagai entitas anak dari PT Mega Abadi Jayatama, sempat terhenti sehubungan dengan adanya pandemi.

Michael mengatakan sebagian konstruksi jalan belum selesai dan proyek belum bisa dilanjutkan karena mengikuti arahan dari pemerintah setempat. Oleh karenanya, di tahun ini belum bisa beroperasi.

"Harapannya tahun depan bisa dilanjutkan,  sehingga ekspektasinya kurang lebihnya begitu," kata Michael.

Selanjutnya: Target kinerja Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) sampai akhir 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×