kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) kejar pendapatan US$ 64 juta di akhir 2019


Senin, 04 November 2019 / 20:45 WIB
Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) kejar pendapatan US$ 64 juta di akhir 2019


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) kejar pendapatan hingga US$ 64 juta dan laba US$ 23 juta di akhir 2019.

Sekretaris Perusahaan BIPI Kurniawati Budiman menjelaskan target di 2020 hampir sama dengan 2019 dan harapannya pencapaian Astrindo bisa melebihi target tersebut. “Semua tergantung pada tingkat produksi pelanggan-pelanggan,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (4/11).

Namun, sayang Kurniawati belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai target di 2020 sebab peningkatan akan mengikuti pengguna jasa pelabuhan. Adapun di 2020 mendatang segmen sewa pelabuhan bakal kembali paling banyak berkontribusi ke pendapatan perusahaan.

Baca Juga: BIPI bukukan kenaikan pendapatan signifikan di kuartal III-2019

Kurniawati menyatakan target di akhir 2019 ini merupakan cerminan proyeksi dari apa yang sudah diraih sampai dengan kuartal III 2019 serta proyek Astrindo yang sudah beroperasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Hingga akhir September 2019, Astrindo membukukan pendapatan dan laba cemerlang. Bahkan perusahaan dengan kode BIPI ini mampu membalikkan rugi menjadi laba.

Melansir laporan keuangan kuartal III 2019, pendapatan BIPI melesat hingga 335% yoy menjadi US$ 48,07 juta dari sebelumnya US$ 11 juta pada kuartal III 2018.

Baca Juga: Realisasi Sembilan Proyek Molor, Astrindo (BIPI) Restrukturisasi Profil Keuangan

Kontribusi paling besar dari bisnis sewa pelabuhan sebesar US$ 34,3 juta yang tumbuh 385% yoy dari sebelumnya US$ 7,61 juta. Kemudian segmen lainnya yakni sewa crusher sebesar US$ 13,7 juta.

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk juga melesat hingga 478% yoy menjadi US$ 12,91 juta dari sebelumnya rugi bersih sebesar US$ 3,41 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Kurniawati menjelaskan pendapatan dan laba di periode ketiga tahun ini sudah sejalan dengan target yang ditetapkan sejak awal.

Kurniawati menjelaskan laba Astrindo mampu tumbuh pesat karena meningkatnya volume penanganan batubara pelanggan utama Astrindo. Selain itu karena biaya beban bunga dan restrukturisasi pinjaman yang dilakukan pada akhir 2018.

Baca Juga: Astrindo (BIPI) melanjutkan proyek Sumatra dan Kalimantan senilai US$ 2,5 miliar

Adapun sejauh ini, serapan capex Astrindo diperkirakan sekitar US$ 200.000. Kurniawati menyatakan serapan belanja modal di kuartal tiga tahun ini masih rendah karena lebih diarahkan untuk pemeliharaan. Adapun belanja modal akan bertambah saat proyek sudah berjalan yang diperkirakan berkisar US$ 2,5 miliar besarnya.

Upaya Astrindo untuk meningkatkan likuiditas penyerapan belanja modal, Kurniawati menjelaskan Astrindo harus menyelesaikan due diligence dan feasibility study hingga sembilan proyek infrastruktur di Kalimantan dan Sumatera bisa beroperasi. BIPI berharap proyek ini mulai on stream di semester I 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×