Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memenuhi permintaan semikonduktor melalui pertemuan kenegaraan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier.
Melalui pertemuan ini, Indonesia dan Jerman sepakat untuk meningkatkan investasi di bidang industri berteknologi tinggi dan membuka peluang untuk mengembangkan pabrik semikonduktor di Indonesia agar industri tersebut dapat berperan dalam rantai pasok chip global.
PT Infineon Technologies Batam, telah berkomitmen untuk peningkatan investasi sebesar EUR 35,37 juta atau sebesar Rp 569,3 miliar untuk peningkatan kapasitas 65 juta per minggu pada tahun 2025, dan akan bertambah menjadi EUR83,57 juta atau senilai Rp 1,3 triliun untuk kapasitas 150 juta per minggu sampai 2030.
PT Infineon Technologies Batam merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri semikonduktor. Perusahaan ini telah berinvestasi di Indonesia sejak 1996. Kapasitas produksi PT Infineon Technologies Batam pada tahun 2020 mencapai 15 juta pcs per minggu dan meningkat menjadi 22 juta pcs per minggu tahun 2021.
Baca Juga: Sambut Presiden Jerman, Menperin Beberkan Peluang Kerja Sama Industri Dua Negara
"Kami melihat, permintaan semikonduktor yang meningkat ini merupakan peluang investasi yang strategis. Indonesia perlu merebut peluang tersebut, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (17/6).
Menperin melanjutkan, Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk elektronika. Oleh karena itu, memacu tumbuhnya industri semikonduktor. Langkah ini diyakini akan memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing.
Selain itu, adanya perkembangan perangkat telekomunikasi dan otomotif khususnya kendaraan listrik (electrical vehicle/EV), serta digitalisasi di banyak sektor, juga semakin membuka kesempatan bagi industri semikonduktor.
Agus optimistis, pengembangan industri semikonduktor di tanah air dapat diakselerasi, misalnya dengan bergabung ke dalam ekosistem industri semikonduktor dunia dan memasuki rantai pasok chip global. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan negara pemain chip global, salah satunya adalah Jerman.
"Kami menetapkan PT Infineon Technologies Batam sebagai National Lighthouse Industri 4.0 pada tahun ini, setelah melalui berbagai tahapan verifikasi. Sebelumnya di tahun 2021, PT Infineon Technologies Batam telah menerima anugerah INDI 4.0 dari kami untuk kategori Smart Factory, jelas Menperin," sambungnya.
Baca Juga: Ramalan Buruk Taiwan tentang Perdagangan Global Jika Beijing Menyerang Taipei
Infineon merupakan perusahaan keempat di Indonesia yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0, menyusul PT. Akebono Brake Astra Indonesia, PT. Pupuk Kalimantan Timur, serta PT. Indolakto-Purwosari.
National Lighthouse Industri 4.0 menjadi contoh dalam transformasi digital dan penerapan teknologi 4.0. Perusahaan-perusahaan ini dianggap layak menjadi role model bagi pelaku industri di sektornya serta dapat menjadi mitra dialog pemerintah dalam implementasi Industri 4.0 di Indonesia.
Mengutip data Kementerian Investasi/BKPM, pada 2021, nilai transaksi dagang antara Indonesia dan Jerman mencapai US$6 miliar. Dalam kurun 2017-2021, investasi langsung dari Jerman ke Indonesia tercatat sebanyak US$1 miliar.
Pada kuartal I tahun 2022, investasi Jerman ke Indonesia berada di peringkat 12 dengan nilai US$98,4 juta. Tahun ini, investasi dari negara tersebut ditargetkan mencapai US$248 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News