Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengungkap alasan pendapatan turun di kuartal III 2023. Memang, jika melihat pada laporan keuangan perseroan hingga akhir September 2023, ANJT mencatatkan pendapatan di angka US$ 176,66 juta atau turun 12,5% jika dibandingkan dengan pendapatan akhir September tahun lalu yang berada di angka US$ 201,87 juta.
Pendapatan ini tercatat berasal dari 7 sektor yaitu penjualan minyak sawit mentah senilai US$ 158 juta, penjualan inti sawit senilai US$ 14,26 juta, minyak inti sawit senilai US$ 776,72 ribu.
Kemudian pendapatan dari penjualan tepung sagu senilai US$ 623,9 ribu, penjualan edamame senilai US$ 1,39 juta, penjualan tandan buah segar (TBS) senilai US$ 1,123 juta. Dan yang terakhir pendapatan dari sektor lain-lain senilai US$ 26,37 ribu.
Baca Juga: Hingga Akhir September 2023, Austindo (ANJT) Catat Peningkatan Produksi TBS 5,8%
Direktur Keuangan ANJT, Nopri Pitoy mengatakan bahwa penurunan pendapatan ini terjadi karena adanya penurunan kontribusi pendapatan dari segmen kelapa sawit.
“Penurunan kontribusi pendapatan dari segmen kelapa sawit yang memiliki komposisi sebesar 98,6% dari total pendapatan ANJT. Terutama disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK) dan Palm Kernel Oil (PKO) serta penurunan volume penjualan PK,” ungkap Nopri saat dihubungi Kontan, Selasa (07/11).
Ia menambahkan, harga CPO masih berada dalam tren penurunan di sepanjang sembilan bulan di tahun 2023 ini. Ini disebabkan karena jumlah produksi sawit yang lebih tinggi dan lemahnya permintaan terutama dari negara-negara importir utama.
“Selain itu, pelemahan harga CPO juga dipengaruhi oleh penurunan harga minyak nabati lain juga terjadi di tengah kekhawatiran atas kemungkinan terjadinya resesi global dan perkiraan peningkatan produksi minyak nabati lain, seperti minyak kedelai,” tambahnya.
Untuk meningkatkan pendapatan di sisa akhir tahun 2023, Austindo akan fokus menggenjot produktivitas produk kelapa sawit. Dengan memanfaatkan masa-masa panen puncak hingga akhir tahun.
Baca Juga: El Nino Datang, Produksi TBS Sawit Austindo Nusantara (ANJT) Justru Meningkat
“Kami juga sedang mencoba untuk ekspansi pasar ekspor edamame ke wilayah Asia Pasifik, baik secara independen maupun dengan memanfaatkan jaringan pasar dari mitra strategis kami, AJI HK Limited, salah satu anak perusahaan Asia Foods Group yang berpengalaman di bidang pengolahan dan penjualan edamame beku, serta merupakan salah satu pelaku utama di pasar ekspor edamame,” jelasnya.
Selain pendapatan sebesar US$ 176,7 juta, hingga akhir September 2023 laba bersih ANJT juga tercatat turun 99,6% menjadi US$ 80,2 ribu jika dibandingkan dengan laba bersih periode sama tahun lalu yang berada di angka US$ 21 juta.
“Tapi untuk perbandingan secara kuartalan, kami mencatat laba bersih sebesar USD 5,1 juta pada kuartal III 2023. Hal tersebut merupakan peningkatan yang luar biasa, dimana pada kuartal II perusahaan mencatat rugi bersih sebesar USD 1,1 juta. Peningkatan laba bersih terutama disebabkan oleh produksi dan penjualan yang lebih baik pada kuartal III 2023. Sehingga menghasilkan rasio marjin laba bersih (NPM) sebesar 8,2% pada kuartal III 2023, meningkat dari -1,7% pada kuartal II 2023,” tutup Nopri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News