kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,89   4,58   0.50%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AUTO merantai cuan hingga China


Rabu, 19 November 2014 / 10:54 WIB
AUTO merantai cuan hingga China
ILUSTRASI. Ekonom memperkirakan inflasi Mei 2023 akan turun menjadi 0,27% secara bulanan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

BOGOR. Perusahaan komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengepakkan sayap bisnisnya hingga ke negeri China. Jika tak ada aral melintang, perusahaan akan mengoperasikan pabrik rantai sepeda motor pada November 2015 mendatang.

Pabrik berkapasitas 6 juta unit rantai sepeda motor per tahun itu, kini telah memasuki tahap pembangunan yang dimulai Oktober 2014 lalu. Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 6.000 meter persegi (m²) ini berlokasi di wilayah Hangzhou, China. Rencananya, hasil produksi pabrik akan melayani pasar rantai sepeda motor di China. 

Djangkep Budhi Santoso, Direktur PT Astra Otoparts Tbk menjelaskan, manajemen perusagaan ini memilih pembangunan pabrik di China karena dekat dengan sumber bahan baku baja. Adapun pilihan membangun pabrik di Indonesia terganjal kebijakan bea masuk komponen baja. 

"Jika kami bangun pabrik di Indonesia, ada beberapa komponen baja kami mesti impor dari China, dan kami harus bayar bea masuk," kata Djangkep menjelaskan kendala bangun pabrik di Indonesia, Selasa (18/11).

Untuk pabrik ini, AUTO mendirikan perusahaan patungan bersama dengan perusahaan lokal bernama Sunfun Chain Co Ltd. Adapun  kepemilikan saham pabrik ini, AUTO menguasai 40% saham, dan sisanya 60% dikuasai oleh Sunfun Chain. 

"Sebenarnya usaha kami ini sudah beroperasi sejak tahun 2012 lalu. Tapi kami kesulitan mencari tanah. Sehingga kami beroperasi sementara dengan menyewa pabrik," terang Djangkep. Selama menyewa pabrik tersebut, AUTO telah memproduksi rantai sepeda motor dengan kapasitas 100.000 unit- 175.000 unit per bulan.

Untuk pendirian pabrik di China tersebut, AUTO merogoh investasi senilai 41 juta Yuan. "Ini hitungan investasi kami saat mendirikan perusahaan pada tahun 2012 lalu. Tetapi realisasinya memang tak banyak berubah," terang Djangkep.

Rajin ekspansi

Yang jelas, ekspansi pabrik di China telah menambah jumlah aksi korporasi AUTO yang dilakukan sepanjang tahun ini. Sebelumnya, perusahaan telah melakukan sederet aksi korporasi.
Bulan Februari 2014, anak usaha AUTO, yakni Indokarlo Perkasa menjalin kerjasama dengan Saitama Kiki Co Ltd untuk memproduksi komponen rod assy torque untuk mobil Hino.

Bulan berikutnya, AUTO mendirikan anak usaha PT Aisin Indonesia Automotive yang memproduksi engine parts & body parts dengan investasi Rp 380 miliar.

Pada bulan Juni 2014, AUTO juga mendirikan pabrik brake system lewat PT Advics Manufacturing Indonesia dengan investasi Rp 110 miliar. Selanjutnya di Oktober 2014, AUTO membuka PT MetalArt Astra Indonesia yang memproduksi forging parts untuk kendaraan roda empat, dengan investasi Rp 400 miliar.

Selain itu, AUTO juga membangun pabrik aki GS Astra di Semarang yang diresmikan Desember 2014 mendatang. Perusahaan kini sedang menyelesaikan pembangunan pabrik ban Evoluzione Tyres di Subang dengan investasi sekitar Rp 1,3 triliun. 

Pada bulan April 2014, perusahaan merampungkan pembangunan pabrik ketiga Denso yang dibangun dengan investasi Rp 1,3 triliun. Pabrik ini memproduksi engine control component untuk otomotif.

Tak hanya itu, akhir tahun 2013, perusahaan mengoperasikan pabrik kompresor pertama TD Automotive Compressor dengan investasi Rp 747 miliar. Dari semua ekspansi ini, masuk dalam belanja modal perusahaan tahun 2014 dengan nilai Rp 4 triliun. Sampai September, belanja modal perusahaan terserap Rp 3,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×