Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) pertama yang dibangun oleh koperasi petani dijadwalkan mulai dapat beroperasi pada awal tahun 2015 mendatang. PKS dengan kapasitas produksi 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam tersebut diproyeksi menelan biaya hingga Rp 130 miliar.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Amin Nugroho mengatakan, berlokasi di Batulicin, kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), pembiayaannya pembangunan PKS mayoritas diperoleh dari anggota koperasi. "Sedangkan sisanya akan mengajukan pinjaman dari bank," kata Amin, Selasa (9/9).
Jumlah anggota koperasi yang ikut dalam pendanaan tersebut mencapai 2.800 orang. Menggunakan sistem saham, dengan harga perlembar Rp 2,5 juta. Walhasil jumlah dana yang terkumpul untuk membangun PKS tersebut mencapai Rp 70 miliar.
Catatan saja, koperasi yang mendirikan perusahaan tersebut adalah Perkebunan Sinar Kencana. Sedangkan nama perusahaan yang dibentuk untuk mengelola operasional PKS tersebut adalah PT Batulicin Agro Sentosa.
Amin bilang, PKS yang mulai dibangun sejak Februari tahun 2013 lalu tersebut sebenarnya berjalan diluar target. Pada awalnya, PKS yang dibangun tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun ini, namun akibat kekurangan dana maka pelaksanaanya terhenti.
Menempati areal seluas 28 hektar (ha), PKS tersebut kedepan juga akan diintegrasikan dengan produksi pembibitan pohon sawit serta pengolahan produk hilir CPO (crude palm oil). Untuk pemasarannya, Amin mengatakan tidak ada ke khawatiran, pasalnya beberapa perusahaan besar seperti Sinar Mas, Wilmar, Mina Mas siap untuk menampungnya.
Lebih lanjut Amin menerangkan, dengan beroperasinya PKS tersebut kesejahteraan petani menjadi meningkat. Tentu saja hail ini dikarenakan harga jual CPO akan lebih mahal bila dibandingkan dengan harga jual TBS yang selama ini dilakukan oleh petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News