kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Badan Pangan Nasional Optimistis Stok Kedelai Cukup Untuk 2 Bulan Mendatang


Rabu, 26 Juli 2023 / 10:20 WIB
Badan Pangan Nasional Optimistis Stok Kedelai Cukup Untuk 2 Bulan Mendatang
ILUSTRASI. Pekerja menunjukan kedelai impor di Cisadap, Kabupaten Ciamis, Jawa barat, Selasa (7/3/2023). Badan Pangan Nasional mencatat stok kedelai dalam negeri masih aman untuk memenuhi kebutuhan dalam dua bulan mendatang.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) mencatat stok kedelai dalam negeri masih aman untuk memenuhi kebutuhan dalam dua bulan mendatang. 

"Kalau Kedelai, para importir me-lock sekitar 2 bulan stock. Karena menghindari kerugian akibat fluktuasi harga," kata Kepala Badan Pangan Nasional/NFA Arief Prasetyo Adi, Rabu (26/7).

Sayangnya angka stok yang saat ini tersedia tidak disampaikan secara rinci. Arief mengatakan, mayoritas kedelai yang masuk ke Indonesia didatangkan dari Amerika. 

Baca Juga: Antisipasi El-Nino, Pemerintah Siapkan Ngawi Sebagai Daerah Penyangga Padi

Menyikapi adanya fenomena El Nino dan dampaknya terhadap sektor pangan terutama kedelai, Arief menyebut arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ialah dilakukan peningkatan produksi dalam negeri.

"Sebenarnya, ini potensi kita untuk dapat produksi di dalam negeri. Perintahnya Pak Presiden demikian. Mulai kurangi impor. Siapkan produksi dalam negeri. Termasuk bagaimana bila menggunakan GMO," kata Arief. 

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim juga mengatakan bahwa stok kedelai yang ada saat ini diperkirakan masih memenuhi kebutuhan 2 bulan mendatang.

"Stok kedelai di dalam negeri diperkirakan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 2 bulan mendatang," kata Isy. 

Isy menambahkan, berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 25 Juli 2023 harga kedelai di tingkat Pengrajin Tahu dan Tempe sebesar Rp 15.300/kilogram. 

Baca Juga: El Nino Bisa Mengerek Harga Kedelai Dunia Tiga Kali Lipat

Harga tersebut kata Isy masih stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), rata-rata harga kedelai internasional per Juli 2023 sebesar US$ 14,9/bushels. Harga tersebut mengalami peningkatan dari rata-rata bulan lalu sebesar US$14,1/bushels.

"Dan diperkirakan harga future kedelai pada periode Agustus-November 2023 masih berkisar US$14-15/bushels. Merujuk pada data USDA per Juli 2023, perkiraan produksi kedelai dunia tahun ini sebesar 116,9 juta ton, mengalami kenaikan dari produksi tahun lalu sebesar 116 juta ton," kata Isy.

Sebagai informasi, Pemerintah melalui BAPANAS telah menetapkan beberapa kebijakan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga kedelai yaitu melalui penerbitan Perbadan No. 14 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Kedelai Pemerintah dan Perbadan No. 15 Tahun 2022 tentang Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras, Jagung dan Kedelai di Tingkat Konsumen. 

Untuk itu, Badan Pangan Nasional telah mendorong Perum Bulog untuk menyelenggarakan Cadangan Kedelai Pemerintah.

Dengan adanya langkah tersebut, Isy berharap langkah kebijakan yang saat ini tengah dilakukan oleh Badan Pangan Nasional dapat berjalan dengan baik dan efektif, dalam memitigasi dan mengantisipasi adanya potensi permasalahan pasokan dan kenaikan harga kedelai di dalam negeri.

"Serta sekaligus dapat mengatasi apabila terjadi kondisi gejolak harga dan pasokan kedelai di masyarakat melalui upaya intervensi," ujar Isy.

Baca Juga: Pupuk Menumpuk di Gudang Sergai Sumut, Ini Penjelasan Pupuk Indonesia

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan bahwa, stok kedelai impor di lapangan saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan para perajin tahu tempe. 

Hanya saja, saat ini Aip mengungkapkan fluktuasi harga kedelai yang kini menjadi persoalan yang dihadapi para perajin. 

"Stok kedelai impor masih cukup, cuma harganya yang naik turun terus. Jadi bingung dan susah kami ini," ungkap Aip.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut, ada ancaman kenaikan harga kedelai global hingga tiga kali lipat dengan adanya cuaca ekstrem El Nino. 

Pasalnya, El Nino menyebabkan dunia terancam kekeringan dan produksi kedelai global pun akan cenderung menurun. Maka, Syahrul meminta pemerintah daerah untuk menambah luasan lahan untuk komoditas kedelai guna meningkatkan produksi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×