kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,28   5,88   0.65%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bagaimana nasib puluhan anak-cucu usaha Garuda di bawah komando Dirut baru?


Jumat, 24 Januari 2020 / 06:45 WIB
Bagaimana nasib puluhan anak-cucu usaha Garuda di bawah komando Dirut baru?


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan mendukung sepenuhnya keputusan Menteri BUMN Erick Thohir yang berencana menata anak dan cucu perusahaan pelat merah. Termasuk, yang dimiliki maskapai nasional ini. 

Garuda juga akan melakukan review serta evaluasi secara menyeluruh terhadap keberadaan anak dan cucu perusahaan tersebut.

Baca Juga: Walau masih konsolidasi, manajemen Garuda ingin fokus lakukan perbaikan

Penataan tersebut sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-315/MBU/12/2019 tentang Penataan Anak Perusahaan atau Perusahaan Patungan di Lingkungan Badan Usaha Milik Negara yang terbit 12 Desember lalu.

Saat ini Garuda Indonesia memiliki 7 anak perusahaan dan 19 cucu perusahaan dengan berbagai bidang usaha. Mulai low cost carrier, ground handling, inflight catering, maintenance facility, jasa teknologi informasi, jasa reservasi, perhotelan, transportasi darat, e-commerce & marketplace, jasa ekspedisi kargo, hingga tour & travel.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, mengenai anak usaha tentu ada dua hal yang akan internal lakukan untuk segera mengeksekusi mengenai bisnis ini.

"Sebelumnya sudah melakukan beberapa rekomendasi untuk segera dieksekusi tentang beberapa bisnis anak dan cucu perusahaan ini. Apakah anak usaha termasuk kembali ke induknya dan jadi bagian usaha tersebut," katanya dalam jumpa pers di Kantor Pusat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (23/1).

Baca Juga: Dirut baru Garuda akan fokus benahi harga tiket pesawat

"Ini inisiatif general yang mungkin teman-teman juga dengar dari pak Erick bahwa setiap BUMN diharapkan melakukan konsolidasi anak dan cucu dan terus memberi kesempatan dunia usaha bisa berpartisipasi," lanjutnya.

Selain itu, Garuda juga disebutnya berpartisipasi aktif dengan inisiatif menteri BUMN untuk berkonsolidasi pada bisnis hotel di bawah naungan INA Garuda. "Sudah banyak diskusi melakukan aktivitas itu jadi ini on track," kata Irfan.

Direktur Keuangan & Manajemen Resiko Fuad Rizal menyampaikan, manajemen bersama dewan komisaris akan melakukan review serta evaluasi secara menyeluruh terhadap keberadaan anak dan cucu perusahaan tersebut. 

Baca Juga: Erick Thohir pilih Yenny Wahid dan Triawan Munaf jadi komisaris Garuda, ini alasannya

"Dan, akan lebih memfokuskan bisnis anak usaha yang menunjang bisnis utama yaitu penerbangan," katanya.

Saat ini, Fuad menambahkan, Garuda Indonesia telah menghentikan pengembangan serta meninjau ulang pendirian anak dan cucu perusahaan yang baru, yang tidak sesuai dengan bisnis inti penerbangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×