Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menambah kuota minyak tanah bagi Provinsi Maluku. Hal ini disampaikan usai mengecek kesiapan arus balik sektor ESDM periode Ramadan dan Idulfitri 2025 di Ambon, Sabtu (5/4).
Bahlil menuturkan mulai triwulan II tahun 2025, Provinsi Maluku akan menerima tambahan kuota minyak tanah sebesar 3.000 kiloliter (KL).
"Sudah akan jalan pada triwulan II ini, mulai April akan ada tambahan kuota 3.000 KL dari triwulan I (tahun 2025)," kata Bahlil dalam keterangan resmi, Minggu (6/4).
Bahlil menjelaskan, proses penambahan kuota membutuhkan waktu dan tidak bisa langsung direalisasikan dalam hitungan hari.
"Saya mau sampaikan bahwa membuat kebijakan di negara ini tidak serta-merta hari ini kita ngomong, besok langsung jadi, itu membutuhkan proses," jelasnya.
Baca Juga: Bahlil: Pemerintah Berencana Naikkan Royalti Emas dan Nikel 1,5-3%
Komitmen ini muncul setelah Bahlil mengetahui langsung kondisi di lapangan. Saat kunjungan sebelumnya ke Ambon, ia baru menyadari bahwa masyarakat Maluku masih sangat bergantung pada minyak tanah, tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk transportasi.
"Tadi kita sudah minta ke BPH Migas untuk meningkatkan kuota minyak tanah. Nanti saya pulang baru kita pastikan berapa volume kuotanya yang akan kita tambahkan, itu harus dihitung terlebih dahulu," ujar Bahlil.
Pada awal 2025, Provinsi Maluku telah menerima alokasi kuota minyak tanah sebesar 103.292 KL yang didistribusikan ke 11 kabupaten dan kota. Hingga 27 Maret 2025, realisasi penyalurannya baru mencapai 25.757 KL atau sekitar 24,9% dari total kuota.
Kota Ambon menjadi wilayah dengan alokasi terbesar, yaitu 29.545 KL, dengan realisasi sebesar 7.314 KL. Di kota Ambon, distribusi minyak tanah mayoritas dilakukan oleh AMT (Awak Mobil Tangki) yang berjumlah 8 penyalur. Peran AMT sangat penting, khususnya di wilayah yang belum memiliki SPBU Kompak atau SPBU Nelayan.
Selain Ambon, beberapa daerah seperti Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kabupaten Buru Selatan menunjukkan realisasi tertinggi, dengan persentase penyaluran di atas 25% dari kuota masing-masing.
Baca Juga: Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Rencana Kenaikan Royalti Minerba, Ini Hasilnya
Selanjutnya: Kredit Macet Sejumlah Sektor di Industri Keuangan Non Bank Potensi Naik Usai Lebaran
Menarik Dibaca: Anda Enggak Mau Boros Terus? Coba 7 Cara Melacak Pengeluaran Bulanan Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News