Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Praktis dua bulan sudah berjalan moda angkutan Bajaj Qute mulai mengaspal. Kendaraan ini rencananya akan segera menjadi angkutan online terbaru.
Petrus Tukimin, Direktur PT Mega Lestari mengklaim, selama ini konsumen mengaku puas dengan kendaraannya. Oleh karena itu, demi memperkuat pihaknya akan menggandeng aplikasi layanan transportasi berbasis online. "Kami kemarin sudah bertemu dengan pihak Uber untuk bekerja sama," kata Petrus kepada KONTAN, Senin (4/9).
Menurutnya tidak menutup kemungkinan akan ada penjajakan ke layanan transportasi online lain seperti Grab maupun Go-Jek. Menurutnya, yang paling menguntungkan untuk pengembangan kendaraan tersebut nanti yang akan jadi pilihan. "Untuk layanan non tunai pun kami mau kerja sama dengan Pay Pro," kata Petrus.
Sekadar informasi, Pay Pro merupakan layanan digital milik Indosat. Untuk saat ini menurutnya tarif masih sebatas negosiasi antara konsumen dan sopir. Namun bila nantinya sudah beralih ke online diharapkan ada kepastian tarif yang lebih jelas. "Kisarannya bisa dihitung per kilometer sebesar Rp 2.000 sampai Rp 3.000," tutur Petrus.
Catatan saja, Bajaj Qute ini dibanderol dengan total harga Rp 10 juta. Menurutnya saat ini sudah ada 100 konsumen lebih yang sudah membeli produk tersebut secara kredit berjangka 3 sampai 4 tahun. "Target kami masih sama untuk menggantikan populasi 350 bemo di Jakarta," tuturnya.
Untuk penambahan fitur kendaraan menurutnya baru ada rencana penggantian penggunaan terpal menjadi kaca. Selebihnya menurutnya tidak ada perubahan modifikasi lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News