Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, cadangan bijih nikel Indonesia kini mencapai 5,3 miliar ton.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, jika terus diproduksikan maka umur cadangan nikel Indonesia diperkirakan sekitar 15 tahun.
"Tapi kalau ini bisa dikembangkan potensinya, bisa panjang. Ke depan ada industri baja, bisa ada industri daur ulang, bisa makin panjang," kata Arifin ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (15/9).
Arifin menjelaskan, mempertimbangkan kondisi yang ada maka kegiatan produksi harus dilakukan secara terukur.
Baca Juga: Harga Patokan Tertinggi Biomassa untuk Co-Firing Dinilai Belum Menarik
Meskipun usia cadangan kian menipis, Arifin memastikan pengembangan ekosistem kendaraan listrik terus diupayakan. Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa produsen kendaraan listrik yang berproduksi di Indonesia.
Meski demikian, pemerintah terus membidik peluang untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Salah satunya dengan mencontoh sejumlah negara yang telah terlebih dahulu terjun di industri kendaraan listrik.
"Kita harus berpikir ke situ, (negara-negara) yang tak punya sumber daya saja bisa seperti itu," jelas Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News