kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal tambah investasi US$ 300 juta ke Gojek, pengamat sarankan Telkomsel tahan diri


Minggu, 25 April 2021 / 18:47 WIB
Bakal tambah investasi US$ 300 juta ke Gojek, pengamat sarankan Telkomsel tahan diri
ILUSTRASI. Ilustrasi gojek logo baru, Jakarta (9/9). KONTAN/Panji Indra


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura juga memberikan catatan. Menurutnya, rencana Telkomsel untuk mempercepat tambahan investasi ke Gojek tidak mendesak. Dia bahkan meminta Telkomsel untuk mempertimbangkan kembali rencana tersebut dan menghitung lebih teliti.

Menurut Tesar, harus dilihat secara komprehensif mengenai keuntungan yang didapat Telkomsel atas investasi di Gojek. Dia juga melihat perlu ada indikator yang jelas terhadap tingkat keberhasilan integrasi layanan dan penguatan ekosistem digital yang hendak dibangun oleh keduanya.

"Mesti benar-benar jelas, manfaat mereka (Telkomsel) investasi ini untuk apa? benefit apa yang didapatkan? apakah goal yang diharapkan dalam waktu dekat atau jangka menengah? karena setiap duit yang keluar mesti ada hitungan yang jelas," ujar Tesar.

Hal lain yang perlu diperhatikan mengenai masa depan bisnis platform ridehailing dan marketplace. Tesar bilang, para investor termasuk Telkomsel juga mesti mempertimbangkan titik jenuh pasar. Termasuk mengkalkulasi tingkat pertumbuhan pengguna di tengah pemain serupa yang semakin bertambah. 

Investor juga mesti memastikan validitas valuasi dari perusahaan digital. Termasuk tingkat pengembalian modal atau Break Even Point (BEP).  "Sejatinya lihat EBITDA. Sederhananya, apakah sekarang mereka sudah BEP? dana-dana investor yang dulu apakah sudah bisa mereka kembalikan? Sekarang masih jual future valuasi, jangan sampai terpukau dengan valuasi di atas kertas," terang Tesar.

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro menjelaskan, pihaknya memiliki opsi untuk berinvestasi di Gojek sampai dengan US$ 450 juta dalam waktu 1 tahun sejak investasi  pertama dilakukan. Adapun investasi pertama Telkomsel ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) telah dilakukan pada November 2020 senilai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,16 triliun.

Lalu, investasi US$ 300 juta berikutnya menjadi opsi bagi Telkomsel untuk mengeksekusinya dalam waktu 1 tahun sejak investasi pertama. "Sekarang kami sedang berupaya mengkaji perihal opsi US$ 300 juta tersebut untuk bisa dilakukan lebih cepat setelah melihat hasil yang positif dari kolaborasi sinergitas yang sudah dijalankan bersama sejak awal tahun 2021," kata Setyanto kepada Kontan.co.id, Kamis (22/4).

Pasca investasi pertama dari Telkomsel ke Gojek pada 2020 lalu, integrasi ekosistem telah dilakukan melalui berbagai inisiatif integrasi layanan customer-centric yang berfokus mendorong penguatan ekosistem digital di sektor UMKM dan bisnis informal.

Beberapa di antaranya meliputi integrasi Telkomsel MyAds dan DigiPOS! Aja dengan GoBiz, pemberian akses bagi lebih dari 20.000 mitra outlet/reseller Telkomsel di layanan GoShop, serta penyediaan paket data khusus bagi mitra pengemudi Gojek bernama Paket Swadaya yang dapat diakses di Aplikasi GoPartner dan MyTelkomsel. 

Selanjutnya: Telkomsel buka opsi mempercepat investasi US$ 300 juta ke Gojek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×