kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakrie & Brothers (BNBR) Kembangkan Industri Teknologi Konstruksi 3D-Printing


Rabu, 02 November 2022 / 20:15 WIB
Bakrie & Brothers (BNBR) Kembangkan Industri Teknologi Konstruksi 3D-Printing
ILUSTRASI. Kerja sama COBOD International dengan PT Modula Sustainability Indonesia, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang bergerak di bidang teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi di Jakarta, Selasa (1/11/2022).


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melalui anak usahanya yang bergerak di bidang teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi (3DCP), PT Modula Sustainability Indonesia (Modula) meneken nota kesepahanan (MoU) dengan COBOD International S/A (COBOD). Penandatanganan ini dilakukan CEO Modula, Indra Ginting dan Co-Founder & Head of Asia-Pacific COBOD International, Simon Klint Bergh (1/11).
 
MoU ini dilakukan untuk mematangkan kerja sama antara Modula dengan COBOD untuk fokus mengembangkan usaha di industri konstruksi dengan teknologi 3DCP di Indonesia. Kerja sama ini akan diwujudkan dalam wadah pendirian sebuah perusahaan bernama PT Modula Tiga Dimensi.

“Perusahaan patungan ini akan menjalankan peran pemasaran dan pengembangan pasar di Indonesia, dan seluruh aktivitas bisnis yang terkait dengan teknologi 3DCP ini,” kata Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Roy Hendrajanto M. Sakti dalam keterangan tertulis, Rabu (2/11).

Baca Juga: Bakrie Power Fokus Kembangkan Dua Aset Panas Bumi
 
Lebih jauh, Roy mengatakan, teknologi 3DCP saat ini masih terbilang baru di Indonesia. Pihaknya berharap Modula dapat menjadi salah satu perusahaan pelopor teknologi 3DCP di Indonesia, khususnya di segmen konstruksi bangunan dan perumahan.

“Kami melihat bahwa potensi pertumbuhan industri ini di Indonesia amat besar. Ini peluang bisnis yang patut dijajaki dan dikembangkan. Efisiensi yang didapat dari penerapan 3D-printing di industri ini juga amat signifikan dengan penggunaan energi yang ramah lingkungan,” ujar Roy.
 
Sementara, Simon Klint Bergh senang dapat bermitra dengan Grup Bakrie dan menghadirkan teknologi 3DCP kami di Indonesia. "Kami yakin ini akan membantu memantapkan posisi kami sebagai salah satu penyedia teknologi 3DCP terkemuka di dunia," ujarnya.
 
Saat ini, COBOD merupakan salah satu perusahaan di industri 3DCP, dan telah mendisrupsi teknologi industri konstruksi global. Penerapan teknologi ini menghasilkan proses pembangunan yang jauh lebih efektif, cepat, murah dan berkualitas.

Perusahaan ini membangun gedung di Eropa dengan teknologi 3-dimensi pertama kali di tahun 2017. Gedung tiga lantai di Belgia dan Jerman juga telah dibangun dengan menggunakan teknologi mereka, selain beberapa bangunan di Dubai dan di benua Afrika.
 
COBOD memiliki strategi open-source, bermitra dengan pelaku industri, institusi akademik, dan jaringan pemasok di seluruh dunia dengan sejumlah investor dan mitra strategis. Seperti GE Renewable Energy (Amerika Serikat), PERI (Jerman), CEMEX (Meksiko), Holcim (Swiss), Dar Al-Arkan (Arab Saudi), L&T Construction (India), dan JGC (Jepang).

Berkantor pusat di Denmark, COBOD hadir secara global termasuk di Amerika Utara dan Amerika Latin, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia-Pasifik.

Baca Juga: Selain Lunasi Utang, Ini Alasan Grup Bakrie Lepas 51,44% Saham Jungleland (JGLE)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×