Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bakrie Building Industries (BBI), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), ditargetkan mampu meraih pendapatan sebesar Rp 3 triliun hingga tiga tahun mendatang. Produsen bahan bangunan ini terus melanjutkan kontribusi positif terhadap kinerja perseroan.
“Dalam tiga tahun ke depan pendapatan Bakrie Building Industries (BBI) akan kita genjot hingga bisa mencapai Rp 3 triliun. Kami semua optimis BBI mampu. Untuk merealiasikan target itu, kapasitas produksinya akan ditingkatkan hingga dua kali lipat,” kata Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk. Bobby Gafur Umar, Rabu (8/10).
Menurut Bobby, saat ini kapasitas terpasang pabrik yang berlokasi di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat ini akan terus ditingkatkan hingga 36 bulan mendatang. Rencana peningkatan kapasitas tersebut sudah masuk dalam rencana kerja BNBR, termasuk mengalokasikan belanja modal untuk menambah mesin baru.
BBI merupakan salah satu unit usaha andalan BNBR di bidang manufaktur. "Di sektor bahan bangunan ini kami sudah berkecimpung kurang lebih 35 tahun. Jika dahulu BBI hanya memproduksi atap/plafon merk versa board, sekrang BBI sudah mampu memproduksi satu paket, mulai dari sanitary hingga rangka bangunan rumah dengan berbagai macam tipe” ujar Bobby.
Untuk memperluas pengembangan produk, BBI bekerjasama dengan beberapa mitra dari Asia. Hari ini, Rabu (8/10) BBI menuntaskan tahapan akhir dari ekspor perdananya ke Vietnam, dengan total volume mencapai 51 kontainer plafon merk versa board.
Menurut CEO PT Bakrie Building Industries, Yogi Pratomo Widhiarto, bidang usaha yang dirintis BBI memang sangat cepat berkembang. “Awalnya, produk yang dihasilkan BBI sangat basic. Sekarang kita sudah mampu menjual paket rumah dan isinya. Hari ini kita ekspor 51 kontainer ke Vietnam,” ujar Yogi.
Sebelumnya produk plafon dan atap juga sudah di ekspor ke Malaysia, Taiwan, Sudan, Maladewa, Ghana dan Nigeria. Pelepasan 51 kontainer yang di ekspor ke Vietnam ini dihadiri CEO BBI Yogi Pratomo Widhiarto dan jajaran manajemen perusahaan. “Ekspor ini merupakan langkah BBI untuk menjadi pemain regional. Ke depan, kami akan memperkaya produk kami dengan berbagai standar peningkatan mutu mulai dari ISO 14001:2004, OHSAS 18001: 2007 serta standar American Society for Testing and Materials (ASTM),” ungkapnya.
Yogi menuturkan, BBI saat ini menjadi pionir bahan bangunan di Indonesia, dan produknya sudah mengisi pasar internasional karena secara kuantitas dan kualitas sudah mampu memenuhi standar global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News