Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) tengah melakukan restrukturisasi besar-besaran dengan melebur tiga subholding utama.
Rencana ini mencakup penggabungan Pertamina Patra Niaga (PPN) dengan Kilang Pertamina Internasional (KPI), disusul pemisahan sebagian entitas melalui spin-off ke Pertamina International Shipping (PIS).
Jumlah posisi di jajaran Board of Directors (BOD) mencapai 12 orang, terdiri dari satu direktur utama dan 11 direksi yang akan mengelola operasional subholding baru.
Struktur direksi yang cukup besar ini juga diikuti dengan penempatan sejumlah posisi di level manajemen bawah.
Baca Juga: Pertamina International Shipping dan PAL Menjajaki Kerjasama di Bidang Kapal
Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Baron mengungkapkan, langkah ini merupakan bagian dari transformasi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, serta nilai tambah bagi perekonomian nasional.
“Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto melalui Danantara untuk perampingan dan streamlining BUMN agar lebih fokus dan efektif,” ujar Baron kepada Kontan, Selasa (30/12).
Menurut Baron, penataan ulang ini dilakukan untuk menyelaraskan struktur usaha dengan mandat pemerintah, khususnya dalam pencapaian swasembada dan ketahanan energi nasional, sekaligus mengurangi kompleksitas operasional.
Pertamina mengintegrasikan sejumlah entitas ke dalam tiga subholding: Commercial and Trading, Refining & Petrochemical, serta Integrated Marine Logistics.
Integrasi ini bertujuan memperkuat fokus pada core business agar lebih efisien, adaptif terhadap dinamika pasar, dan selaras dengan tuntutan global.
Baron menekankan, proses ini tidak akan berdampak pada hubungan ketenagakerjaan. Seluruh karyawan tetap bekerja dan memiliki ruang untuk berkembang dalam struktur bisnis yang lebih sehat. Dari sisi layanan, operasional Pertamina dijamin tetap berjalan normal.
Baca Juga: Pertamina EP Zona 4 Catat Pengeboran Terdalam, Tembus 769 Meter di Bawah Tanah
“Seluruh kewajiban kepada pelanggan dan mitra usaha tetap dipenuhi sesuai ketentuan. Proses ini dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan tata kelola yang baik,” tambah Baron.
Dengan peleburan ini, Pertamina berharap struktur baru dapat menciptakan perusahaan yang lebih ramping, fokus, dan siap menghadapi tantangan pasar energi nasional maupun global.
Selanjutnya: Faktor Geopolitik dan Perdagangan Global Membayangi Pertumbuhan Ekonomi RI 2026
Menarik Dibaca: Promo Celebrate End of The Year Mako Bakery, Ragam Paket Kue Hemat Mulai Rp 57.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













