Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Hendra Gunawan
SEMARANG. PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) melalui anak usahanya, PT Bakrie Pipe Industries (BPI) mendapatkan proyek pengadaan pipa untuk pembangunan pipa gas Kalimantan–Jawa Tahap I dengan nilai proyek US$ 200 juta. Selain itu, BPI juga sudah mendapat order pipa gas untuk proyek Arun–Belawan.
Seperti diketahui, pada Jumat (14/3), BNBR sebagai pemenang lelang pembangunan pipa Kalija Tahap I dan Kalija Tahap II bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan pipa gas yang tertunda delapan tahun.
Selanjutnya, Bakrie Pipe bakal memasok pipa sebanyak 22.000 ton dengan pembangunan pipa sepanjang 270 kilometer (km) dari Lapangan Kepodang, Jepara, ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok, Semarang. Sedangkan untuk tahap II, pipa yang dibangun sepanjang 1.200 km dengan kebutuhan 43 .000 ton pipa.
Mas Wigrantoro R. Setiyadi, Direktur Utama BPI menyatakan, pihaknya senang karena dipercaya untuk memasok semua kebutuhan pipa, baik untuk tahap I dan tahap II. "Pipa yang dibuat untuk Kalija tahap I itu sepanjang 270 km, yang dipakai ukuran 14 inci. Nilai kontrak untuk pipa ini adalah US$ 200 juta. Kalau untuk Kalija tahap II nilainya US$ 600 juta, " kata Wigrantoro, akhir pekan lalu.
Wigrantoro menjelaskan, kontrak pengadaan pipa ini berakhir di tahun 2015 mendatang dan BPI akan berkomitmen memenuhi tenggat waktu. Sebab, produksi pipa dan pengiriman bisa dilakukan selama enam bulan secara bertahap. Saat ini, basis produksi BPI ada di Bekasi dan Lampung.
Sementara untuk proyek Kalija tahap II, pipa yang dibutuhkan lebih banyak dan ukurannya juga lebih besar yakni 36 inci. "Semua pipa yang dipesan itu asli buatan dalam negeri, dan bisa tahan hingga 100 tahun. Jadi untuk mengalirkan gas dari Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok sebanyak 116 mmsfd per hari itu mudah saja," kata Wigrantoro.
Selain proyek dari BNBR dan PGN di Kalija, Wigrantoro bilang, pihaknya juga sudah memperoleh kontrak pengadaan pipa gas dari Pertamina Gas (Pertagas) untuk membangun pipa Arun–Belawan. "Pengadaan pipa transmisi sebanyak 55.000 ton dengan diameter 24 inci. Nilainya sebesar US$ 250 juta," ujar dia.
Wigrantoro menyatakan, untuk proyek tersebut, pihaknya menyiapkan belanja modal US$ 30 juta untuk penambahan kapasitas produksi pipa, fasilitas pendukung, serta penambahan mesin manufakturing untuk pabriknya yang berlokasi di Bekasi dan Lampung. "Kami menargetkan pendapatan BPI tahun ini bisa US$ 250 juta," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News