kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bali dibuka untuk wisatawan asing, ini kata Jakarta Setiabudi Internasional (JSPT)


Senin, 25 Oktober 2021 / 06:45 WIB
Bali dibuka untuk wisatawan asing, ini kata Jakarta Setiabudi Internasional (JSPT)
ILUSTRASI. Proyek PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT)


Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah untuk membuka pintu pariwisata di Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) sejak 14 Oktober 2021 lalu, menjadi angin segar bagi sejumlah emiten yang bergerak di sektor perhotelan.

Salah satunya adalah PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) yang memiliki empat hotel di wilayah Bali.

Investor Relations Jakarta Setiabudi Internasional Joseph Suryadi mengatakan, pihaknya menyambut positif pembukaan kembali pariwisata Bali untuk wisatawan asing.

Namun, hal tersebut dianggap tak akan langsung mengerek kinerja perusahaan. Mengingat, pemerintah juga memberikan syarat seperti asuransi kesehatan dengan nilai pertanggungan minimal sebesar US$ 100.000 bagi wisatawan asing. Hal itu dinilai bisa menjadi hambatan bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Bali.

“JSPT memiliki empat hotel di Bali yaitu Hyatt Regency Bali dengan 375 kamar, Grand Hyatt Bali dengan 636 kamar, Andaz Bali dengan 149 kamar dan Mercure Resort Sanur yang punya 189 kamar,” jelas Joseph kepada Kontan.co.id, Minggu (24/10).

Baca Juga: Jakarta Setiabudi (JSPT) akan mengembangkan empat lahan di wilayah destinasi wisata

 

Lebih lanjut Joseph bilang, JSPT targetkan pendapatan bisnis hotel perusahaan yang di Bali diharapkan mencapai 50% dari total pendapatan perusahaan pada tahun 2021.
Untuk mengerek pendapatan dari hotel di Bali, Jakarta Setiabudi Internasional juga menawarkan berbagai diskon, tergantung agen pemesanan seperti booking.com atau traveloka.com dan sebagainya.

Jesoph menambahkan, bahwa dalam hal pemasaran strategis JSPT, hotel-hotel baru cenderung memiliki keunggulan kompetitif dan lebih disukai oleh para tamu.

Walau begitu, pandemi yang sempat memburuk di Indonesia pada awal semester kedua lalu membuat tingkat okupansi hotel di dalam negeri kembali terjun bebas. Joseph pun belum dapat memberi kisaran okupansi dari hotel yang dimiliki Jakarta Setiabudi Internasional.

“Informasi okupansi hotel JSPT perlu dikonfirmasi kembali dengan masing-masing unit hotel,” pungkas dia.

Selanjutnya: Indonesia akan siap dengan kendaraan listrik asal chargingnya ada di setiap SPBU

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×