kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bali Utara bersiap menjadi kawasan industri baru manufaktur


Minggu, 29 Juli 2018 / 13:00 WIB
Bali Utara bersiap menjadi kawasan industri baru manufaktur
ILUSTRASI. Menperin Airlangga Hartarto


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Luasnya lahan potensial di area utara pulau Bali membuat pemerintah bergegas merealisasikan kawasan industri di daerah tersebut.

Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemprin) mendorong pengembangan kawasan industri baru di wilayah Bali Utara, khususnya untuk memacu pertumbuhan sektor manufaktur.

Kawasan industri Bali Utara dinilai akan menjadi penunjang sektor pariwisata yang selama ini telah menjadi andalan untuk mendongkrak pendapatan di Pulau Dewata tersebut.

"Kami akan kaji terus untuk pengembangan kawasan industri yang terintegrasi di sana. Sebab, kami fokus untuk menumbuhkan kawasan industri di luar Pulau Jawa sebagai upaya mewujudkan Indonesia sentris," kata Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian dalam siaran persnya, Minggu (29/7).

Menurutnya, beberapa sektor manufaktur yang berpeluang untuk dikembangkan di kawasan Bali Utara, di antaranya industri makanan dan minuman, aneka, garmen, perlengkapan perhotelan, hingga produk oleh-oleh. Di kawasan industri di sana bisa menampung sektor yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pariwisata, jelas Airlangga.

Sebelumnya, Plt Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menyampaikan, Bali Utara mempunyai potensi lahan yang luas dan tanahnya relatif datar serta dapat menyerap tenaga kerja. 

"Misalnya di Kabupaten Singaraja yang memiliki Pelabuhan Celukan Bawang yang dapat difungsikan untuk melakukan ekspor barang. Apalagi, rencananya juga mau dibangun bandara baru," ujarnya.

Di samping itu, upah pekerja di Bali Utara masih kompetitif, tidak seperti di kota-kota industri di Jawa, sehingga akan semakin memperingan pengusaha dalam pemberian upah. 

Selama ini Bali masih terkenal sebagai kawasan pariwisata. Padahal, provinsi ini juga layak untuk menjadi kawasan industri manufaktur, ungkapnya. Jadi, upaya ini dapat pula mengurangi ketimpangan ekonomi dengan wilayah Bali Selatan yang telah didominasi usaha sektor pariwisata.

Apalagi, pemerintah saat ini, telah mengeluarkan sejumlah kemudahan dalam perizinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan layanan perizinan investasi tiga jam di kawasan industri.

Selain itu, kemudahan layanan investasi langsung konstruksi dan penerapan Online Single Submission (OSS) yang akan diberlakukan di kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus. 

Sementara itu Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan, kawasan industri sangat bergantung ada tidaknya potensi industri suatu daerah. Pihaknya menunggu kesiapan pemerintah baik pusat dan daerah khususnya terkait infrastruktur di antaranya seperti akses jalan, air, dan listrik. 

"Kami harapkan semangat daerah untuk mengembangkan industri. Ketika kawasan industri siap, kami akan dorong anggota bangun di kawasan Bali Utara," katanya. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan, selama enam tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Bali tergolong baik bahkan selalu di atas rata-rata nasional. 

Triwulan pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi di Bali mencapai 5,68% atau di atas ekonomi nasional. Untuk itu ia mendorong pelaku usaha menanamkan modalnya untuk berinvestasi khususnya di Bali Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×