kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ban merek Marshal tantang pasar ban di Indonesia


Kamis, 19 Januari 2012 / 10:00 WIB
Ban merek Marshal tantang pasar ban di Indonesia
ILUSTRASI. UN 2021 dihapus, ini aturan kelulusan anak sekolah. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pasar ban otomotif lokal akan semakin sesak. PT Marshal Tire Indonesia akan mendatangkan ban mobil merek Marshal untuk bersaing memperebutkan pasar ban di Indonesia yang tahun ini diperkirakan akan mencapai 52 juta unit.

Menurut rencana, Marshal akan meluncurkan ban merek Marshal antara akhir Februari atau awal Maret nanti. "Ini target yang kami patok," kata John M Arsyad, General Manager Penjualan dan Pemasaran PT Marshal Tire Indonesia kepada KONTAN.

PT Marshal sendiri merupakan perusahaan patungan antara perusahaan lokal dan perusahaan Singapura. Kemudian, ban yang akan dimasukkan ke Indonesia, adalah dari pabrik Marshal di Vietnam dan China. Aslinya, merek Marshal sendiri merupakan merek ban asal Korea Selatan.

Arsyad bilang, PT Marshalbakal memasarkan beberapa varian produk, yaitu ban untuk mobil penumpang, mobil sport unitilty vehicle (SUV), mobil off road hingga truk. Keempat segmen ini sengaja Marshal bidik lantaran punya pasar yang cukup potensial.

Sebagai pemain anyar, Marshal tentu harus menghadapi merek-merek yang telah ada seperti Bridgestone dan Goodyear yang menjadi penguasa pasar ban di Indonesia. Namun, menurut John, Marshal bakal difokuskan untuk menghadapi ban-ban impor seperti Pirelli, Michelin, Dunlop atau Toyo asal Jepang. "Harga ban kami lebih murah 10% dari Bridgestone tapi setara dengan ban impor lainnya," papar John.

Di segmen mobil penumpang atau mobil-mobil pribadi, Marshal ingin menyasar segmen pasar kelas menengah atas, terutama di Jawa.
Sedangkan ban untuk truk dan off road, Marshal mengeker daerah perkebunan dan pertambangan. Seperti Kalimantan Selatan, Kalimanta Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, hingga Papua.

Saat ini, Marshal sedang menegosiasi dengan salah satu perusahaan kontraktor pertambangan untuk menyuplai ban untuk keperluan transportasi di tambang perusahaan tersebut. Sayang, John masih enggan memberi informasi tambahan lebih lanjut.

Untuk merambah pasar ritel di pulau Jawa, Marshal sudah mempersiapkan 12 agen penjual. Pasar Jawa bakal menjadi target utama Marshal. Dari target penjualan tahun ini yang diperkirakan mencapai 200.000 - 250.000 ban, pasar Jawa bakal meraup sekitar 70%. Sisanya adalah pasar di luar Jawa, terutama di daerah perkebunan dan tambang.

Marshal Tire Indonesia berharap jika dalam tempo dua atau tiga tahun, penjualan ban Marshal tumbuh positif, tidak tertutup kemungkinan Marshal bisa mendirikan pabrik ban di sini. "Ini harapan besar kami," kata John.

Masuknya Marshal Tire Indonesia sudah pasti bakal menambah sesak bisnis ban di dalam negeri, meskipun pertumbuhan pasar ban di Indonesia mencapai sekitar 8% hingga 10% untuk setiap tahunnya. Pasalnya saat ini sudah ada sekitar 70 importir ban yang sudah mencongkel 25% dari total pasar ban lokal. "Pasti makin sengit persaingannya," Azis Pane, Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) sambil mengingatkan aspek purna jual amat penting bagi importir ban jika ingin langgeng di bisnis ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×