kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bandara Ngurah Rai siap menjamu delegasi IMF-World Bank


Senin, 24 September 2018 / 12:39 WIB
Bandara Ngurah Rai siap menjamu delegasi IMF-World Bank
ILUSTRASI. PERLUASAN APRON NGURAH RAI


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Persiapan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk menyambut IMF-World Bank sudah mendekati final. Per kemarin, persiapan bandara sudah hampir 100% untuk ajang dunia tersebut.

Yanus Suprayogi, GM Bandara I Gusti Ngurah Rai menyampaikan, untuk program tersebut bandara menyiapkan lima paket pekerjaan. Pekerjaan ini dilakukan melalui sinergi BUMN dengan menggandeng perusahaan konstruksi di bawah kementerian BUMN.

"Kami ada 5 paket pekerjaan menyangkut IMF saja, kami gunakan sinergi BUMN karena dengan sinergi ini garansinya bisa diandalkan," ujarnya di Denpasar, Senin (24/9)

Dirinya menyampaikan saat ini hanya tinggal menunggu beberapa rincian lain saja, termasuk verifikasi. Lain dari hal itu, menurutnya Bandara I Gusti Ngurah Rai siap menyambut delegasi IMF-World Bank yang bakal berlangsung pada 8 Oktober - 14 Oktober 2018 mendatang.

"Fasilitas siap untuk semua kegiatan, target IMF World Bank ini. Sudah bikin ruang VVIP, parkir semuanya yang masuk dalam 5 paket pekerjaan," lanjutnya.

Lima pekerjaan yang dilakukan untuk persiapan antara lain perluasan apron bandara barat dan timur, area parkir, pembangunan gedung VVIP dan checking counter. Seluruhnya sudah dalam status siap digunakan pada hajatan tersebut.

Devi Suradji, Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I menyampaikan bahwa penambahan fasilitas di Bandara Ngurah Rai lebih kompleks karena ada keterkaitan dengan stakeholder. Oleh karena itu, pihaknya harus kreatif dan cepat melakukan improvisasi terkait dengan percepatan pembangunan.

"I Gusti Ngurah Rai itu lebih komplek karena tidak membangun di lahan kosong tetapi di tempat yang sudah ada (bangunan) sebelumnya," tambahnya.

Asal tahu saja, untuk kelas bandara dengan kapasitas 22 juta penumpang, lahan yang dimiliki Bandara I Gusti Ngurah Rai termasuk kecil dengan 285 hektare. Padahal untuk sekelas 15 juta hingga 25 juta penumpang idealnya menempati luas diatas 600 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×