Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Pertumbuhan bisnis penerbangan Indonesia mestinya harus didukung bandar udara yang memadai. Ini pula yang belum tecermin di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Ignatius Bambang Tjahjono, Direktur Kebandarudaraan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Senin (4/2), pengembangan Bandara Soekarno-Hatta sudah mendesak.
Saat ini, pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) rata-rata sebanyak 52 kali per jam. Padahal, kapasitas bandara saat ini,
idealnya hanya sebanyak 45 pergerakan. Makanya, pengembangan Bandara Soetta merupakan langkah yang paling mendesak untuk mengatasi kepadatan tersebut.
Untuk melancarkan rencana itu, operator Bandara Soetta, PT Angkasa Pura II, harus mengoptimalisasi dua landasan pacu (runway) dan membangun tiga bangunan terminal penumpang untuk meningkatkan kapasitas, baik pergerakan pesawat maupun penumpang.
"Optimalisasi landasan pacu akan mendongkrak kemampuan pelayanan sisi udara dari 52 pergerakan per jam menjadi 72 pergerakan per jam," imbuh Direktur Utama AP II, Tri S Sunoko.
Untuk meningkatkan kapasitas parkir dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat, Angkasa Pura II siap membangun pelataran pesawat (apron)
tambahan.
Pengelola juga akan melebarkan akses jalan utama P1 dan P2, kemudian memperluas apron dan membuat high speed rapid exit taxyway untuk
meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat, menambah kapasitas boarding lounge di Terminal 1 dan Terminal 2, serta meningkatkan kapasitas parkir
kendaraan pengantar dan penjemput di Terminal 1 dan Terminal 2.
Sepanjang 2011, total pergerakan pesawat di Bandara Soetta mencapai 358.000. baik itu untuk pergerakan take-off dan landing. ”Kapasitas pelayanan hingga 623.420 pergerakan per tahun akan dicapai jika Soekarno-Hatta memiliki tiga runway dan hal tersebut akan bisa mengantisipasi pertumbuhan setidaknya hingga 2030,” ungkap Tri Sunoko.
Pengembangan Bandara Soetta membutuhkan dana hingga Rp 4,8 triliun. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas daya tampung bandara ini menjadi
62 juta penumpang pada 2014. Saat ini kemampuan bandara hanya 22 juta penumpang per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News