Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan kebutuhan investasi jumbo untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur kelistrikan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) hingga tahun 2060.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyebut, total investasi yang dibutuhkan mencapai US$ 1,1 triliun atau sekitar Rp17.900 triliun (asumsi kurs Rp15.500).
“Untuk merealisasikan misi besar RUKN dibutuhkan investasi sebesar US$ 1,1 triliun hingga tahun 2060. Artinya, rata-rata kebutuhan investasi sekitar US$ 30 miliar per tahun,” kata Yuliot dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR, Kamis (23/1).
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Konsumsi Listrik Lebih dari 5.000 KWh per Kapita pada 2060
Dari total kebutuhan tersebut, Yuliot menjelaskan alokasi terbesar akan difokuskan pada sektor pembangkit listrik, dengan estimasi investasi mencapai US$ 1 triliun. Selain itu, pengembangan infrastruktur transmisi listrik diproyeksikan memerlukan tambahan investasi sebesar US$ 104 miliar.
Yuliot melanjutkan, target konsumsi listrik per kapita pada tahun 2060 mencapai 5.038 KwH sesuai dengan target dari Kebijakan Energi Nasional (KEN).
"KwH per kapita pada tahun 2060 sebesar 5.038 kWh masih dalam rentang skenario KEN," katanya.
Yuliot juga menjabarkan target pembangkit listrik di Indonesia pada 2060 mencapai 443 GW yang terdiri dari 79 persen Energi Baru Terbarukan, dengan 42% Variable Renewable Energy (VRE).
Baca Juga: Berakhir Februari, Menteri ESDM Pastikan Diskon 50% Tarif Listrik Tidak Diperpanjang
"Kapasitas pembangkit listrik diproyeksikan pada tahun 2060 mencapai 443 GW. Dimana 79% berasal dari EBT, sekitar 42% berasal dari VRE seperti tenaga surya dan angin yang didukung oleh teknologi penyimpanan energi," paparnya.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah melakukan percepatan pengembangan pembangkit listrik EBT, mulai dari arus laut pada 2028, nuklir pada 2029, PLTS apung waduk dan rooftop, PLTP darat dan laut, serta pengoperasian PLTU Batubara sampai kontrak berakhir yang dilanjutkan dengan cofiring biomassa dengan Carbon Capture Storage (CCS).
Selanjutnya: Kepatuhan Bayar Pajak Dipertanyakan Saat Pemerintah Wacanakan Tax Amnesty Jilid III
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Spesial Imlek 23-29 Januari 2025, Aneka Minuman Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News