kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.317   10,00   0,06%
  • IDX 7.233   -24,48   -0,34%
  • KOMPAS100 1.065   -7,05   -0,66%
  • LQ45 844   -2,59   -0,31%
  • ISSI 214   -1,99   -0,92%
  • IDX30 434   -1,19   -0,27%
  • IDXHIDIV20 518   -2,00   -0,38%
  • IDX80 122   -0,92   -0,75%
  • IDXV30 124   -0,31   -0,25%
  • IDXQ30 142   -0,53   -0,37%

Pemerintah Targetkan Konsumsi Listrik Lebih dari 5.000 KWh per Kapita pada 2060


Kamis, 23 Januari 2025 / 16:38 WIB
Pemerintah Targetkan Konsumsi Listrik Lebih dari 5.000 KWh per Kapita pada 2060
ILUSTRASI. Kementerian ESDM menargetkan konsumsi listrik per kapita Indonesia akan meningkat hingga lebih dari 5.000 kWh pada tahun 2060. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan konsumsi listrik per kapita Indonesia akan meningkat hingga lebih dari 5.000 kWh pada tahun 2060. Target ini telah diselaraskan dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan mengacu pada Kebijakan Energi Nasional (KEN).

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan, konsumsi listrik per kapita dalam RUKN telah diselaraskan dengan penetapan dalam KEN. Angka asumsi listrik per kapita diambil dari penetapan KEN untuk tahun 2030, 2040, 2050, dan 2060. Namun, untuk per tahun, angka tersebut diperoleh dari kertas kerja pemodelan pada kebijakan energi nasional.

"Pada tahun 2060, target konsumsi listrik sebesar 5.038 kWh per kapita masih berada dalam rentang skenario yang ditetapkan KEN. Sebagai perbandingan, angka tersebut mendekati konsumsi listrik per kapita Inggris pada tahun 2023 yang tercatat sebesar 4.333 kWh, dan tidak jauh dari konsumsi per kapita Jerman yang mencapai 6.060 kWh pada periode yang sama," kata Yuliot dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR, Kamis (23/1).

Baca Juga: Akan Ada Tambahan Kapasitas Pembangkit Listrik 443 GW di 2060, 79% dari Energi Hijau

Dengan target tersebut, Yuliot memandang rencana yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sudah mengarah kepada standar konsumsi listrik di negara-negara maju. 

Menurut Yuliot, peningkatan konsumsi listrik per kapita ini diharapkan dapat mencerminkan kemajuan kesejahteraan masyarakat dan mendorong aktivitas industri yang lebih besar. Di sisi lain, pemerintah juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, baik dalam aspek pembangkit, transmisi, hingga distribusi, guna mewujudkan target ambisius ini.

Ke depan, kebijakan tersebut akan tetap dievaluasi dan diselaraskan dengan dinamika kebutuhan energi nasional, perkembangan teknologi, dan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

Baca Juga: Berakhir Februari, Menteri ESDM Pastikan Diskon 50% Tarif Listrik Tidak Diperpanjang

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan target pemerintah untuk mendorong konsumsi listrik per kapita di Indonesia hingga mencapai 6.500 kilowatt-hour (kWh). Langkah ini untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.

Bahlil menerangkan, konsumsi listrik per kapita Indonesia saat ini berkisar antara 4.500 hingga 5.000 kWh. Angka tersebut, menurutnya, masih jauh dari memadai untuk mendukung tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

“Jika kita hanya meningkatkan konsumsi listrik menjadi sekitar 5.500 kWh, maka pertumbuhan ekonomi kita akan stagnan di kisaran 6%. Namun, untuk mencapai pertumbuhan 8%, konsumsi listrik harus didorong ke 6.000 hingga 6.500 kWh per kapita,” ujar Bahlil.

Selanjutnya: Investasi Meningkat, Begini Target Pertumbuhan Sektor Kimia, Farmasi dan Tekstil

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Spesial Imlek 23-29 Januari 2025, Aneka Minuman Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×