kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bangun Pelabuhan Karawang, Pelindo II Buka Tender Terbatas


Kamis, 27 Mei 2010 / 09:37 WIB
Bangun Pelabuhan Karawang, Pelindo II Buka Tender Terbatas


Reporter: Gentur Putro Jati |



JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II akan melakukan tender terbatas untuk mencari mitra dalam membangun Pelabuhan dan Terminal Karawang, Jawa Barat.

Direktur Utama Pelindo II Richard Jose Lino menjelaskan, mitra untuk membangun pelabuhan baru di Karawang diperlukan karena kebutuhan dana yang sangat besar. Dalam hitungan awal, dana yang dibutuhkan untuk membangun pelabuhan diatas lahan 10.000 hektare itu mencapai Rp 6 triliun.

"Dalam rencana kami, strategi pengembangannya harus bekerjasama dengan perusahaan perkapalan. Kami akan mengundang setidaknya lima perusahaan untuk ikut tender terbatas. Saat ini yang menyampaikan minat sudah banyak, mayoritas perusahaan asing," kata Lino, Rabu (26/5).

Meskipun enggan menyebut seluruh nama perusahaan peminat, Lino tidak membantah jika perusahaan perkapalan asal Perancis CMA-CGM merupakan salah satu perusahaan yang serius ingin ikut serta dalam pembangunan Pelabuhan Karawang.

"CMA-CGM sebelumnya pernah berminat membangun pelabuhan di Batam tetapi tidak jadi. Mungkin karena itulah mereka akhirnya berminat ke Karawang," jelasnya.

Lino mengaku, saat ini proses perizinan untuk membangun dan mengoperasikan pelabuhan tersebut sedang di proses di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia berharap izin pembangunan bisa segera diterbitkan, sehingga proses pembebasan lahan dan pembangunannya bisa segera dilakukan.

"Kalau mau buat Pelabuhan besar dengan cara biasa, selesai dalam waktu 10 tahun sudah bagus. Tetapi kami inginnya pemerintah menerbitkan Keppres khusus untuk proyek ini, sehingga seluruh tahapan pembebasan tanah sampai pembangunan bisa selesai dalam 5 tahun saja," jelas Lino.

Lino yakin Menko Perekonomian akan mendukung rencana ini. Soalnya, pelabuhan itu vital perannya bagi arus ekspor-impor barang; sementara Pelabuhan Tanjung Priok sudah terbatas sekali pengembangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×