kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bantu tangani Covid-19, alat resusitator Kementerian ESDM lulus uji Kemenkes


Kamis, 21 Mei 2020 / 21:16 WIB
Bantu tangani Covid-19, alat resusitator Kementerian ESDM lulus uji Kemenkes
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Test tube with Corona virus name label is seen in this illustration taken on January 29, 2020. REUTERS/Dado Ruvic/File Photo


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut berperan aktif dalam menanggulangi pandemi Corona lewat berbagai inovasi.

Salah satu inovasi yaitu powered emergency resuscitator telah lolos uji oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan Jakarta pada 18 Mei 2020.

Kinerja Ventiltor COVID-19 ESDM (ViCE) Z-Axis diuji kesesuaiannya dengan persyaratan Metode Uji Produk Resusitator Emergensi BPFK Jakarta No MK-UPK/BPFKJ/61/RS/0.

Baca Juga: Lockdown Sejak Awal Jadi Kunci Sri Lanka Tekan Kasus Corona

Pengujian yang telah dilaksanakan di Laboratorium Pengujian dan Alat Kalibrasi BPFK Jakarta pada tanggal 11-14 Mei 2020 ini meliputi inspeksi atau uji visual terhadap label dan informasi, uji keselamatan listrik, uji kinerja, dan uji kehandalan.

Laporan hasil ujinya disampaikan secara resmi oleh Kepala BPFK Jakarta J. Prastowo Nugroho pada Rabu (20/5) kemarin.

Dengan lulusnya uji tersebut, maka powered emergency resuscitator yang diberi nama ViCE Z-Axis tersebut siap melaksanakan uji klinis.

ViCE Z-Axis merupakan alat bantu pernapasan yang dibutuhkan oleh penderita virus Corona. Pasien tersebut umumnya mengalami kesulitan pernapasan pada masa kritis.

Saat ini, permintaan alat bantu pernapasan meningkat 500%--1.000% sehingga tidak dapat dipenuhi oleh industri alat medis yang ada. Hal ini mengakibatkan kelangkaan dan lonjakan harga alat bantu pernapasan.

Baca Juga: Sampoerna telah kucurkan Rp 40 miliar dukung toko kelontong SRC hadapi pandemi corona

Oleh karena itu, Badan Litbang ESDM bersama dengan berbagai institusi dalam negeri lainnya mengembangkan alat bantu pernapasan seperti resusitator darurat, ventilator, dan continuous positive airway pressure (CPAP).

Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan, ViCE Z-Axis yang dikembangkan Badan Litbang ESDM sejak 4 April 2020 ini merupakan resusitator berbasis resuscitator bag yang dipompa menggunakan sistem mekanisme Z-axis linear actuator dan motor stepper.

"ViCE Z-Axis ini didesain dengan semangat penggunaan komponen yang mudah didapat dan mudah dirangkai," ujar dia dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM yang dikutip Kontan, Kamis (21/5).

ViCE Z-Axis mampu memberikan tidal volume (TV) pada rentang 300 - 500 ml untuk respiratory rate (RR) 10 - 20 breath per minute dengan rasio inspiratory dan expiratory (I:E) 1:2. Alat ini dilengkapi dengan sistem monitoring dan alarm untuk menginformasikan adanya gangguan listrik, gas, tekanan, dan tidal volume. Sistem monitoring dan alarm ini merupakan persyaratan keselamatan selama penggunaannya.

Selain itu, ViCE Z-Axis mampu beroperasi lebih dari 30 menit dengan baterai ketika suplai listrik utama mengalami gangguan.

Dadan menjelaskan, pembuatan ViCE Z-Axis merupakan inisiasi Menteri ESDM yang punya perhatian terhadap penanganan virus Corona, mulai dari pencegahan hingga perawatan pasien.

Baca Juga: Melihat Bagaimana Negara-negara Pulau di Pasifik Berusaha Meredam Wabah Corona

Lebih lanjut, Kementerian ESDM juga membuat berbagai inovasi dari sisi pencegahan virus Corona. Pada awal masa pendemik, Badan Litbang ESDM mengembangkan Bilik Sterilisasi dan Anti Septik (BiSA) dan Sentong Sterilisasi dan Anti Septik (SERITI) serta produksi cairan sanitasi.

Produk BiSA dan SERITI digunakan untuk membersihkan pakaian atau alat pelindung diri (APD) tenaga medis dari bakteri atau virus.

BiSA telah diserahkan ke 4 rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, yaitu Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

“Saat ini, seluruh tenaga medis Wisma Atlet yang selesai bertugas harus melalui BiSA untuk sterilisasi pakaian dan badan dari kontaminasi SARS-CoV-2,” ungkap Dadan.

Baca Juga: Sembari menanti vaksin, ini 6 rekomendasi LIPI agar hidup berdamai dengan Covid-19

Adapun sejak 16 Maret 2020, laboratorium dan pilot plant biodiesel di Badan Litbang ESDM mulai memproduksi larutan sanitasi disinfektan dan hand sanitizer. Komposisi maupun prosedur pembuatan kedua larutan ini sudah sesuai dengan rekomendasi World Health Organization (WHO) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Kedua larutan ini digunakan untuk membersihkan perkantoran Badan Litbang ESDM, unit kerja Kementerian ESDM lainnya, rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, masyarakat sekitar perkantoran, serta kawasan publik lainnya.

“Hingga Rabu (20/5), Badan Litbang ESDM telah mendistribusikan 5.975 liter hand sanitizer dan 6.956 liter disinfektan,” tandas Dadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×