Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pengguna Gula Kristal Rafinasi (GKR) dinilai sembunyikan data pembelian GKR.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Bachrul Chairi bilang ada potensi penggelembungan volume kontrak antara penjual dan pembeli GKR.
“Apabila data perizinannya diketahui, maka akan dapat dideteksi pembeli mana yang membuat kontrak tidak sesuai dengan kebutuhannya,” ujar Bachrul kepada KONTAN, Selasa (6/3).
Oleh karena itu Bachrul bilang perlu ada transparansi terhadap transaksi pembelian. Transparansi tersebut akan memudahkan pemerintah dalam melihat pemenuhan kewajiban perpajakan dari industry.
Selain itu transparansi kontrak pembelian juga akan membantu pemerintah melihat kelebihan kebutuhan industri pengguna GKR.
Bachrul bilang, pembeli yang melakukan pembelian GKR di atas kebutuhan produksi digunakan untuk dirembeskan pada pasar gula konsumsi.
“Pembeli akan keberatan apabila neraca nasional kebutuhan GKR diperoleh dengan pencatatan secara menyeluruh melalui Pasar Lelang yang menyebabkan mereka tidak dapat melakukan pengelembungan kontrak” terang Bachrul.
Asal tahu saja, penyelenggara lelang GKR melakukan verifikasi atas dokumen kepesertaan pembeli GKR. Sementara untuk industri yang telah melakukan kontrak dengan produsen GKR hanya perlu menyertakan kontraknya pada penyelenggara lelang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News