kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Baru 3.000 pekerja logistik yang tersertifikasi


Selasa, 17 November 2015 / 23:43 WIB
Baru 3.000 pekerja logistik yang tersertifikasi


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah menargetkan 10 ribu tenaga kerja logistik di industri domestik dapat tersertifikasi pada 2015, dengan standarisasi yang minimal setara dengan tingkat ASEAN.

Deputi Bidang Industri dan Perdagangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edy Putra Irawadi, mengatakan kualitas tenaga logistik Indonesia saat ini masih tertinggal dengan beberapa negara di ASEAN, padahal pemerintah ingin mengakselerasi kegiatan perdagangan, termasuk membuat efisien kinerja ekspor dan impor. "Saat ini baru 3.000 tenaga kerja logistik yang tersertifikasi," ujarnya, Selasa (17/11).

Karena itu, menurut Edy, pelaku industri kerap menggunakan jasa tenaga logistik dari luar negeri. Bahkan, kata Edy, untuk tenaga kerja di pergudangan saja, beberapa pelaku industri masih menggunakan tenaga dari Bangladesh dan negara lainnya.

"Selain pergudangan, kita juga masih pakai 'impor' untuk perkapalan, pertokoan. karena tenaga kita tidak ada sertifikat," kata dia.

"Sekarang tenaga logistik kita jumlahnya di bawah 50 ribu. Kita harapkan akhir tahun ini sudah 10.000 yang tersertifikasi," tambahnya.

Dengan demikian, dalam dua bulan terakhir, setidaknya pemerintah ingin mengebut upaya sertifikasi jumlah tenaga kerja agar bertambah hingga 7.000 orang.

Untuk mencapai hal itu, Edy mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Baru saja pada awal November 2015 lalu, BNSP menyerahkan lisensi kepada dua Lembaga Sertifikasi Profesi yakni LSP Logistik Insan Prima dan LSP Poltek Pos. Dengan bertambah dua LSP logistik tersebut, Indonesia saat ini memiliki tiga LSP bidang logistik.

Tenaga logistik merupakan salah satu acuan untuk mengukur kompetensi logistik suatu negara. Selain kompetensi logistik, kondisi yang menjadi acuan kualitas logistik adalah sistem kepabeanan, infrastruktur, international shipment), kompetensi logistik, dan jangka waktu.

Saat ini, Indonesia berada di posisi 53 dunia dalam kinerja logistik (Logistics Performance Index). Posisi ini masih berada di bawah sesama negara ASEAN, seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×