kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Baru Terealisasi 58%, Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW Meleset dari Target


Minggu, 28 Januari 2024 / 05:10 WIB
Baru Terealisasi 58%, Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW Meleset dari Target
ILUSTRASI. Petani beraktivitas di sekitar sumur produksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (6/9/2022). Proyek PLTP Dieng 2 berkapasitas 55 MW merupakan salah satu Proyek Strartegis Nasional (PSN) dan masuk dalam Fast Track Program (FTP) tahap II 10.000 MW dari program 35.000 MW pada sektor pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan pemerintah. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penyelesaian proyek pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW) di Indonesia ternyata mengalami keterlambatan yang signifikan dan jauh dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

Proyek mega ini, yang awalnya diharapkan selesai pada tahun 2019, saat ini baru berhasil terealisasi sebanyak 20,78 GW atau hanya 58% dari target total.

Menurut data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sebanyak 58% dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) telah beroperasi komersial (COD), mencapai total 20,78 GW. 

Baca Juga: Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW Meleset dari Target, Realisasi Baru 58%

Sementara itu, 26% masih dalam proses konstruksi sebanyak 9,38 GW, 2% berada dalam tahap power purchase agreement (PPA) sebanyak 0,63 GW, 3% dalam tahap pengadaan sebanyak 0,91 GW, dan 11% masih dalam tahap perencanaan sebanyak 4,1 GW.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, memastikan bahwa proyek ini diperkirakan akan molor hingga tahun 2028. Target tersebut telah dimasukkan ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang telah mengalami beberapa penyesuaian, termasuk penurunan beban listrik akibat pandemi Covid-19.

RUPTL telah menghitung potensi permintaan listrik, dan hasilnya mengindikasikan bahwa hanya 10 GW dari proyek 35 GW PLTU yang akan beroperasi pada tahun 2028. 

"Setelah dicocokkan, ada sejumlah pembangkit dari 35 GW (akan COD) di 2028. Memang ada yang kami tunda supaya sistem yang menentukan, sistem kelistrikan kan berkembang," ujar Jisman.

Baca Juga: Pemerintah Berikan Kelonggaran Kebijakan TKDN Untuk Proyek PLTS 50 MW di IKN

Wanhar, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, menambahkan bahwa proyek 35 GW telah mengalami penyesuaian sesuai dengan turunnya proyeksi permintaan listrik dalam RUPTL 2021-2030. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×