kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bauran EBT masih 12,36%, begini strategi Kementerian ESDM kejar target


Senin, 09 Maret 2020 / 21:02 WIB
Bauran EBT masih 12,36%, begini strategi Kementerian ESDM kejar target
ILUSTRASI. Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengaku terus mengupayakan sejumlah target demi merealisasikan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 mendatang.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM, Harris bilang saat ini realisasi bauran EBT baru mencapai setengah dari target yang ada. "Saat ini, porsi dari bauran Energi Baru Terbarukan 12,36% untuk pembangkit listrik, atau daya pembangkit sekitar 10,3 GW," ungkap Harris di Kantor Kementerian ESDM, Senin (9/3).

Baca Juga: Harga minyak jatuh, penerimaan negara dari sektor migas pasti shortfall tahun ini

Harris melanjutkan, pemerintah kini tengah mempertimbangkan untuk menciptakan pasar baru dalam pengembangan EBT, yaitu dengan mengembangkan economic-maritime di pulau kecil dengan memanfaatkan sistem pembangkit listrik hybrid dari energi surya dan angin dengan baterai dan biomassa.

Selain itu, pemanfaatan EBT direncanakan akan menyasar sektor industri perikanan seperti cold storage. Menurut Harris, pemerintah juga akan terus mengoptimalkan pembangkit listrik tenaga air seiring potensi yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Harga minyak turun, begini tanggapan Pertamina dan Shell soal dampak ke harga BBM

"Kami akan mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga air Kayan yang memiliki total kapasitas sekitar 9000 MW yang terintegrasi dengan kawasan industri yang strategis dan juga untuk mendukung pasokan listrik untuk ibukota baru Indonesia di Kalimantan Timur," jelas Harris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×