Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk mengincar pendapatan sebanyak US$ 1,5 miliar hingga US$ 1,8 miliar sepanjang tahun 2019. Nilai tersebut meningkat 12,5% dari realisasi pendapatan tahun lalu sebanyak US$ 1, 68 miliar.
Hingga kuartal pertama tahun ini mereka mengantongi pendapatan US$ 365,41 juta turun 10,43% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 408,00 juta. Selain itu beban pendapatan mereka juga naik 5,54% menjadi US$ 211,96 juta, padahal pada kuartal pertama tahun 2018 hanya US$ 200,83 juta.
Sehingga laba kotor emiten berkode saham BYAN ini merosot 25,92% jadi US$ 153,45 juta, pada periode Januari hingga Maret 2018 laba kotor mereka US$ 207,16 juta. BYAN juga mengalami peningkatan beban penjualan ataupun beban keuangan pada kuartal pertama tahun ini.
Alhasil laba bersih mereka anjlok 30,85 % menjadi US$ 84,23 juta, pada periode yang sama tahun sebelumnya BYAN masih mengantongi laba bersih US$ 121,81 juta.
Direktur Bayan Resources, Jenny Quantero mengatakan turunnya kinerja pada kuartal pertama ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor cuaca.
“Karena faktor cuaca di mana musim kemarau yang panjang sehingga mempengaruhi batubara yang akan dikeluarkan melalui tongkang dari sungai-sungai, ke depannya bisa di catch up lagi,” paparnya, Rabu (19/6).
Sementara terkait penurunan harga batubara acuan, Jenny bilang harga jual mereka masih di atas target sehingga tidak mempengaruhi kinerja dan perusahaan tidak melakukan revisi apapun termasuk produksi batubara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News