kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Bea Keluar Emas Berlaku Mulai Tahun Depan, Begini Efeknya Terhadap Dominasi Antam


Selasa, 23 Desember 2025 / 20:55 WIB
Bea Keluar Emas Berlaku Mulai Tahun Depan, Begini Efeknya Terhadap Dominasi Antam
ILUSTRASI. Antam (Dok/Antam)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah analis menilai dominasi Aneka Tambang Tbk (Antam) dalam perputaran jual-beli emas domestik akan semakin besar usai diterapkannya Bea Keluar (BK) emas oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terhitung awal tahun 2026 mendatang.

Pengamat pasar komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan monopoli dinilai perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan emas di dalam negeri. Ini didukung adanya data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis data pada Oktober 2025, inflasi year-on-year (y-on-y) Indonesia adalah 2,86%, menunjukkan kenaikan harga tahunan, dengan inflasi bulanan (m-to-m) di Oktober 2025 sebesar 0,28%.

Inflasi ungkap Ibrahim, akan semakin mendorong masyarakat membeli emas karena komoditas ini sering dianggap sebagai safe haven atau aset lindung nilai terhadap inflasi (inflasi hedge).

Baca Juga: Kemendag Tetapkan Harga Referensi dan Harga Patokan Ekspor Emas Mulai Hari Ini

"Memang monopoli itu harus dilakukan untuk saat ini ya. Karena apa? kebutuhan dalam emas cukup besar, apalagi BPS sendiri merilis inflasi, berpengaruh pada masyarakat yang condong membeli logam mulia. Tapi masalahnya logam mulianya (pasokan) yang tidak ada," kata Ibrahim.

Pengenaan BK emas kata dia akan mendorong penambang emas menjual emas di pasar domestik, dengan mempertimbangkan harga global.

Baca Juga: Mulai 2026, Produksi Migas Digenjot dan Batubara Dikendalikan

"Dengan pajak yang sampai 15%-20%, mendingan dijual di dalam negeri kerjasama dengan Antam. Disisi lain, Antam dengan sendirinya tidak lagi melakukan impor dari luar negeri," tambah dia.

Ibrahim menambahkan, sebagai pemilik cadangan emas terbesar keempat di dunia mencapai 3.600 ton-3.800 ton bijih emas, Indonesia masih mengalami kekurangan emas di pasar domestik.

"Harus ingat bahwa Indonesia ini salah satu negara di dunia dengan emas terbesar ke 4 dunia, tapi faktanya Indonesia masih kekurangan," ungkapnya.

Di sisi lain, Analis komoditas dan Founder Traderindo Wahyu Laksono menyebut kekhawatiran mengenai monopoli Antam memang beralasan, mengingat posisinya sebagai BUMN pengolahan emas terbesar.

"Jika Antam menjadi satu-satunya entitas yang memiliki kapasitas refinery (pemurnian) berskala besar dengan sertifikasi LBMA (London Bullion Market Association), maka penambang memang akan 'terpaksa' menjual atau memurnikan emasnya di sana. Namun, saat ini mulai muncul smelter/refinery swasta lain yang juga mengejar sertifikasi serupa," kata dia kepada Kontan.

Dengan penjualan yang mungkin berpusat ke Antam, terdapat dampak pada harga yang berpotensi menguntungkan bagi konsumen.

"Jika pasokan dalam negeri melimpah, karena ekspor ditahan, premi harga emas di Indonesia terhadap harga global bisa mengecil," ungkapnya dia.

Namun, akan muncul tekanan bagi penambang di dalam negeri, karena penambang memiliki daya tawar yang lemah sebab pilihan pembeli terbatas (hanya pasar domestik).

"Ini bisa membuat harga beli di tingkat penambang menjadi lebih rendah dari harga pasar internasional," katanya.

"Antam akan mendominasi sebagai pembeli utama (off-taker), meningkatkan risiko ketergantungan penambang pada satu pihak," tambahnya.

Adapun, jika kapasitas serap industri perhiasan dan investasi dalam negeri tidak sebanding dengan produksi penambang, bisa terjadi oversupply di dalam negeri yang membuat harga emas lokal sedikit terdiskon dibanding harga global.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai penetapan BK emas akan meredakan pasokan domestik, namun tidak akan berdampak besar pada penurunan harga.

"Saya kira hal itu bisa meredakan pasokan domestik yang ketat, namun secara harga mungkin dampak tidak akan besar," ungkapnya.

Dengan harga emas yang kembali naik tahun ini yang berada pada target US$ 4.400 per Troy Ons bahkan mendekati US$ 4.500 per Troy Ons, Lukman memprediksi harga emas tutup tahun bisa saja stabil atau volatil karena likuiditas yang rendah oleh liburan, sehingga dijadikan patokan.

"Secara umum untuk sepanjang 2026, saya melihat harga emas akan berkisar $4400-$4500. Sedangkan tahun depan, konsensus analis melihat emas di US$ 5.000, sedangkan saya sendiri memiliki target lebih tinggi dengan 30% upside di kisaran US$ 5.700- US$ 5.800," ungkap dia.

Ketua Badan Kejuruan (BK) Pertambangan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Rizal Kasli mengungkapkan, jumlah perusahaan pemilik refinery atau pengolahan emas juga akan mempengaruhi dominasi dari perputaran emas domestik.

Rizal menyebut, selain Antam, PT Untung Bersama Sejahtera (UBS Gold) juga memiliki fasilitas produksi atau pabrik sendiri yang memproduksi perhiasan dan logam mulia.

"Namun, Antam dengan Logam Mulia adalah yang terbesar produksinya. Tentu saja Antam membutuhkan bahan baku dalam jumlah yang banyak," katanya.

Ia menambahkan, tingginya harga emas global ungkap Rizal akan membuat penambang emas berpikir dua kali untuk menjual produksinya keluar.

"Tentu dengan adanya aturan bea keluar sebesar 15% ini pengusaha tambang emas harus berhitung lagi apakah lebih untung ekspor atau jual di dalam negeri," tutupnya. 

Selanjutnya: Tahun Depan, Urun Dana ICX Tak Hanya Kejar Kuantitas Pendanaan

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Americano untuk Kecantikan Kulit, Atasi Jerawat hingga Mata Panda!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×