kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bebas Pergi Wisata Tanpa Tes PCR dan Karantina, Industri Perhotelan Sumringah


Selasa, 08 Maret 2022 / 09:46 WIB
Bebas Pergi Wisata Tanpa Tes PCR dan Karantina, Industri Perhotelan Sumringah
ILUSTRASI. Hotel Santika Bali. Bebas Pergi Wisata Tanpa Tes PCR dan Karantina, Industri Perhotelan Sumringah.


Reporter: Venny Suryanto, Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pelonggaran protokol kesehatan (prokes) bagi wisatawan asing dan domestik mulai diuji coba. Pada Senin (7/3), uji coba tanpa karantina bagi wisatawan mancanegara yang tiba di Bali telah berlaku.

Sedang wisatawan domestik yang menggunakan moda transportasi udara, darat, dan laut tidak lagi wajib tes antigen dan PCR, asal sudah vaksin dua kali.

Sebanyak 23 negara yang nantinya mendapat visa on arrival (VoA) tanpa karantina.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, kebijakan tersebut akan memberikan angin segar terhadap percepatan pemulihan industri pariwisata. 

Baca Juga: Bali Bebas Karantina, Okupnasi Santika Hotel Meningkat 14%

"Kita tahu kontribusi wisatawan mancanegara ke Bali itu cukup besar, sekitar 70% dibandingkan domestik. Bahkan Bali juga menyumbang sebanyak 6 juta wisman yang masuk, tentu ini angin segar bagi pariwisata," jelasnya ke KONTAN, Senin (7/3).

Di samping itu, potensi pertumbuhan okupansi hotel juga dipastikan akan terus naik. Hal itu sejalan dengan kenaikan kunjungan wisman ke Bali. Kenaikan sudah terasa karena saat ini sudah banyak maskapai asing yang membuka penerbangan ke Bali.

"Tentunya pertumbuhan ini juga akan berproses melalui pembukaan maskapai internasional ke Bali, sehingga ini akan menjadi indikator pendorong pertumbuhan okupansi hotel dan tingkat kunjungan di Bali," ujar dia.

Dengan faktor-faktor pendorong itu serta pelonggaran kebijakan karantina di Bali, PHRI memproyeksikan tingkat okupansi hotel di Bali akan tumbuh 10%-20% dari kontribusi wisman hingga akhir tahun 2022.

"Dan ini akan berpotensi tumbuh lebih karena ada berbagai event seperti G20," tutup dia.

Baca Juga: Banyak Kendala, China Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Sebesar 5,5%

Pelonggaran prokes bagi wisatawan juga disambut baik manajemen Santika Hotel. Prita Gero, Assistant Marcomm Manager Santika Indonesia Hotels & Resort bilang, aturan ini berdampak positif bagi tingkat keterisian kamar hotel.

Hanya, Santika Hotel menyayangkan India tidak dapat melakukan perjalanan luar negeri. "Sayangnya, market India yang biasanya market besar di salah satu unit hotel kita, tidak bisa lakukan perjalanan luar negeri," kata Prita ke KONTAN, Senin (7/3).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×