kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini cerita lengkap korban order fiktif aplikasi GrabFood, Riski Riswadi


Kamis, 01 Agustus 2019 / 12:15 WIB
Begini cerita lengkap korban order fiktif aplikasi GrabFood, Riski Riswadi


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

2. Warung toko sedang renovasi

Riski menceritakan, warung makan Bebek Ciphuk miliknya di Jalan Raden Tumenggung Suryo, Kota Malang, ditutup karena akan direnovasi. Sebagai gantinya, Riski bersama istrinya, Fitria Dwi Hastuti, membuka warung makan yang sama di Jalan Terusan Titan 5 G4. 

Lalu karena dirinya menjalin kerja sama dengan GrabFood, pada 3 Juli ia mengajukan pindah alamat. Namun, pengajuannya tak kunjung terealisasi. Akun Bebek Ciphuk juga masih aktif dengan alamat lama. 

Baca Juga: OVO: Beli pulsa dan ayam geprek jadi buruan transaksi terbesar selama ramadan

Riski menduga, situasi tersebut dimanfaatkan sejumlah oknum pengemudi Grab untuk melakukan order fiktif. Apalagi, GrabFood sedang memberlakukan diskon promo 40% untuk minimal pembelian Rp 50.000. "Mereka memanfaatkan promo," katanya.

3. Total transaksi capai Rp 40 juta

Riski menjelaskan, transaksi GrabFood di warungnya mencapai Rp 40 juta dalam tiga hari. Padahal, warungnya itu sudah tutup sejak bulan Ramadhan lalu karena sedang direnovasi.

"Nilainya Rp 40 juta dalam waktu tiga hari," katanya di Mapolres Malang Kota, Rabu (31/7/2019). 

Baca Juga: Grab ikut masuk dalam penerapan kendaraan listrik di Indonesia

Selain itu, Riski juga harus menerima tagihan dari Grab sebesar 25% dari total nilai transaksi yang mencapai Rp 40 juta. Atas dasar itu, Riski melaporkan order fiktif yang dialaminya itu ke Mapolres Malang Kota.

4. Banyak pengemudi Grab berkumpul di warung

Riski mulai curiga saat akun miliknya mulai banyak diorder sejak Sabtu (27/7/2019). Saat itu, dirinya sempat ditelepon oleh salah satu driver Grab karena warungnya tutup, padahal di aplikasi warung itu tetap buka. 

Driver Grab itu juga mengatakan bahwa di warungnya yang sudah tutup banyak pengemudi Grab. "Hari Sabtu ada driver yang ngasih tahu. Tutup kok ada orang," katanya.

Baca Juga: Transportasi online dan konvensional, mana yang lebih aman?  

Pada Selasa (30/7/2019), dirinya langsung mengecek ke lokasi warung makannya itu. Ketika itu, ia mendapati banyak pengemudi Grab di lokasi itu. Ia juga mendapati banyak struk atas nama warung makan miliknya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×