kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini curhatan Boy Thohir soal UU Minerba dan Cipta Kerja


Rabu, 21 Oktober 2020 / 13:55 WIB
Begini curhatan Boy Thohir soal UU Minerba dan Cipta Kerja
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Alhasil, Boy menilai pengaturan tambang di omnibus law tidak lah signifikan. Kendati begitu, dirinya yakin bahwa aturan sapu jagad itu akan membawa dampak yang positif. "Jadi menurut saya tidak ada yang signifikan. Tapi kalau bicara omnibus law, sata sebagai pengusaha yakin, tujuan daripada itu (Omnibus Law) baik," sebut Boy.

Sedangkan terkait dengan pengaturan hilirisasi batubara, Boy mengaku bahwa pihaknya tidak memberikan pendapat maupun dimintai masukan untuk pengaturan di UU Minerba dan Omnibus law. Kendati begitu, Boy memahami bahwa kepentingan dalam negeri dan peningkatan nilai tambang sangat lah penting, sehingga hilirisasi batubara mesti direalisasikan.

"Apalagi dengan pandemi, akhirnya semua negara mikirnya bisa survive dulu. Berkaitan dengan itu, saya bisa paham bagaimana batubara yang kita miliki bisa dimanfaatkan. Itu lah mungkin spirit yang diinginkan pemerintah kenapa ada hilirisasi," ungkapnya.

Meski tak mengomentari secara langsung terkait pemberian insentif untuk hilirisasi batubara berupa royalti 0% dan juga perizinan yang bisa sampai seumur cadangan tambang bagi hilirisasi yang terintegrasi, tapi Boy menegaskan bahwa pemberian insentif diperlukan.

Sebab, investasi hilirisasi batubara tidak mudah dan membutuhkan biaya yang tinggi. "Pemerintah juga memberikan insentif-insentif, karena memang tentunya, hilirisasi ini sesuatu yang tidak mudah. Kita harus melakukan investasi," ujar Boy.

ADRO pun tengah melakukan penjajakan dan mencari teknologi yang tepat untuk hilirisasi batubara dalam bentuk lain seperti coal to methanol, coal to DME, atau coal to gas. Kajian dilakukan untuk mementukan pilihan hilirisasi yang sesuai dengan model bisnis ADRO.

"Tentu kami pilah-pilah, mana yang sesuai dengan model bisnis kami. Kami sudah mulai melakukan inisiatif itu, melakukan studi dengan beberapa perusahaan yang mempunyai teknologi dalam hilirisasi," pungkas Boy.

Selanjutnya: Kontrak PKP2B anak usaha Adaro (ADRO) habis 2022, Boy Thohir masih tunggu PP Minerba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×