kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini Jurus JNE Hadapi Tantangan Pasar Logistik Marketplace


Rabu, 02 Oktober 2024 / 17:55 WIB
Begini Jurus JNE Hadapi Tantangan Pasar Logistik Marketplace
ILUSTRASI. Pelanggan mengirim paket melalui agen JNE Express di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (11/3/2024).Menilik strategi JNE menghadapi tantangan pasar logistik marketplace.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri logistik Indonesia mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan munculnya layanan pengiriman dari marketplace seperti Shopee Express (SPX) dan GoSend. 

Eri Palgunadi, SVP Marketing Group Head JNE, menjelaskan bahwa tren pertumbuhan digital dan peningkatan transaksi e-commerce telah memunculkan tantangan baru bagi pemain tradisional di sektor pengiriman ekspres.

Menurut Eri, kemunculan layanan logistik internal dari berbagai platform e-commerce telah mengubah peta persaingan. Namun, JNE tetap percaya bahwa kolaborasi antar pemain di industri logistik adalah kunci. 

"Prinsip 'Bersaing Namun Tetap Bersanding' yang kami terapkan bersama Asperindo (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia) menjadi landasan bagi JNE untuk tetap berkembang bersama ekosistem logistik yang ada," jelas Eri kepada KONTAN, Rabu (2/10).

Baca Juga: Strategi Lion Parcel Beradaptasi Hadapi Perubahan Pasar Logistik Ekspres

Untuk tetap kompetitif, JNE terus berinovasi dan berkolaborasi dengan mitra-mitra e-commerce. Eri menambahkan bahwa perusahaan memanfaatkan transformasi digital yang pesat untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan memperkuat kolaborasi dengan seluruh stakeholder di ekosistem logistik. 

Selain itu, perusahaan juga menawarkan layanan yang mendukung UMKM, seperti penyediaan fasilitas e-fulfillment warehouse dan pelatihan gratis. "Kami yakin bahwa dengan memberikan dukungan yang maksimal bagi mitra UMKM, JNE akan terus menjadi pilihan utama dalam sektor pengiriman ekspres," ujar Eri.

Meski menghadapi kompetisi ketat dari layanan logistik internal marketplace, JNE tetap mempertahankan pangsa pasarnya di sektor e-commerce. Eri mengungkapkan bahwa kontribusi dari sektor ini masih signifikan terhadap pendapatan perusahaan, meskipun tidak merinci angka pasti. 

"Perubahan pangsa pasar ini tentu berdampak pada pendapatan, tetapi dengan strategi yang tepat, kami optimis dapat terus tumbuh," jelasnya.

JNE juga merencanakan diversifikasi layanan di luar sektor e-commerce untuk menutup potensi kehilangan pendapatan. Salah satu strategi utamanya adalah pengembangan layanan baru dan inovatif, termasuk menyediakan platform penjualan daring Pesona Express yang didukung oleh kurir instan Roket Indonesia. 

"Layanan ini memungkinkan pengiriman paket hanya dalam waktu 1 jam, memberikan solusi yang cepat dan efisien untuk kebutuhan konsumen," imbuhnya.

Menjelang akhir tahun, perusahaan optimis industri logistik akan terus tumbuh. Eri menyebutkan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan 20-30% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Untuk mencapai target ini, perusahaan akan fokus pada pengembangan layanan baru serta menjalankan program-program inovatif yang mendukung UMKM. 

"Kami juga menyediakan program promo, diskon ongkir, serta pemberdayaan komunitas melalui workshop gratis untuk meningkatkan daya saing UMKM di era digital," pungkasnya.

Baca Juga: Strategi J&T Express Hadapi Dinamika Pangsa Pasar Pengiriman Ekspres

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×