kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Begini Jurus Sido Muncul (SIDO) Siasati Kenaikan Harga Bahan Baku


Sabtu, 06 Agustus 2022 / 21:20 WIB
Begini Jurus Sido Muncul (SIDO) Siasati Kenaikan Harga Bahan Baku


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen Tolak Angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul mengakui kenaikan harga bahan baku menjadi tantangan perseroan untuk melangkah. 

"Tantangannya kenaikan harga bahan baku memang tidak bisa dihindari, tapi sebenarnya kami sudah mengantisipasi ke depannya," ucap Direktur Utama SIDO David Hidayat kepada Kontan, Rabu (3/8). 

Dia bilang Sido Muncul telah membuat proyek Green House untuk menyiapkan pengadaan bahan-bahan baku yang langka dan mahal yang prasarananya sedang disiapkan. 

Selain itu tantangan juga datang dari pelemahan daya beli masyarakat. Sido Muncul melihat saat ini preferensi konsumsi masyarakat masih fokus pada kebutuhan pokok atau primer. 

Baca Juga: ASP Batubara Naik, Laba Harum Energy (HRUM) Ikut Melesat pada Semester I

"Sebenarnya kesehatan juga merupakan kebutuhan primer. Dengan menjaga kesehatan akan mengurangi resiko sakit dan tidak produktif. Saat ini kami sedang edukasikan bahwa menjaga sebelum sakit lebih baik dari mengobati," imbuhnya dia. 

Tekanan ini mulai nampak dari laporan kinerja perseroan. Per Juni 2022, Sido Muncul mencatatkan penurunan penjualan sebesar 2,58% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,61 triliun.

Penjualan jamu herbal dan suplemen turun sebesar 6,85% secara year on year (yoy) menjadi Rp 988,73 miliar hingga Juni 2022 dari Rp Rp 1,06 triliun.  Segmen makanan dan minuman Sido Muncul naik 3,53% yoy menjadi Rp 544,82 miliar. Kemudian, farmasi menanjak 17,07% yoy menuju Rp 78,55 miliar. 

Adapun laba bersih Sido Muncul sebesar Rp 445,59 miliar sepanjang Semester I-2022. Nilai ini turun 11,23% yoy dari Rp 502 miliar di Semester I-2021. 

Baca Juga: Okupansi Hotel Esta Multi Usaha (ESTA) Meningkat hingga Semester I

Sebelumnya SIDO juga menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% di akhir 2021. Mengingat adanya kenaikan inflasi yang mencapai 4,94% yoy, Sido Muncul masih akan merevisi target tersebut. 

"Kamu perlu melakukan evaluasi terhadap pencapaian target 2022, hal ini sedang dilakukan analisa kembali," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×