Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai tindak lanjut atas penandatangan Master of Agreement antara PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) dengan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) pada akhir Desember 2020, saat ini EPC Contract antara TGRA dengan WSKT untuk lima Mini Hydro Power Plant (MHPP) sudah mencapai final draft.
Finance Director PT Terregra Asia Energy, Daniel Tagu Dedo menjelaskan dengan tahapan yang ada maka Financial Date (FD) ditargetkan dapat dicapai sebelum akhir Maret atau April 2021 ini untuk 3 (tiga) proyek Mini Hydro, dan 2 Mini Hydro lainnya akan menyusul pada semester-II tahun ini.
Daniel menambahkan, lima MHPP tersebut akan mencapai total investasi Rp 1,6 triliun dengan total kapasitas 43,8 MW yaitu:
1) PLTMH Batang Toru-3 kapasitas 10 Mega Watt (MW), target Commercial on Date (COD) Desember tahun 2022;
2) PLTMH Batang Toru-4 kapasitas 10 MW, target COD pada Desember tahun 2022;
3) PLTMH Sisira kapasitas 9,8 MW, target COD di Desember tahun 2022;
4) PLTMH Raisan 1 kapasitas 7 MW, target COD September 2023;
5) PLTMH Raisan 2 kapasitas 7 MW, target COD September 2023.
"Dari aspek pembiayaan TGRA sedang mempersiapkan Rights Issue-I pada tahun ini, dan juga sedang melakukan kajian mendalam terhadap beberapa skema pembiayaan yang diajukan oleh beberapa calon investor dari dalam dan luar negeri," jelas Daniel dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (10/3).
Baca Juga: Jangan Keburu Nafsu, Simak Fakta Kerjasama Proyek Listrik Terregra (TGRA) dan WSKT
Daniel melanjutkan sejumlah pengajuan investasi dari calon investor ada beberapa di antaranya sudah sampai pada tahapan pembahasan term-sheet investment and loans.
Di targetkan financial close (FC) akan dicapai pada akhir Mei atau Juni 2021, sehingga pembangunan proyek 3 (tiga) PLTMH sudah dapat dilaksanakan pada penghujung semester II 2021 ini dan menyusul dua PLTMH pada semester II-2021.
Sedangkan dua Large Hydro Power Plant (LHPP) di Aceh total kapasitas mencapai 467 MW dengan nilai investasi mencapai dapat mencapai Rp 11 trilliun, sedang dalam proses untuk penyelesaian budget review, project design, Analisa Lingkungan, test soil, dan aspek teknis lainnya.
Daniel melanjutkan, dua proyek large hydro ini memiliki business model dan financing scheme yang sangat berbeda dengan lima proyek mini hydro tersebut. Kemungkinan besar kedua proyek large hydro ini akan menjadi salah satu IPP bagi salah satu Industri Strategis Nasional di Sumatera.
Daniel memastikan saat ini kajian secara detail sedang dilakukan, sedangkan aspek pembiayaannya selain dari internal effort, direncanakan akan dibiayai dari rights issue tahap-II Tahun 2022 dengan volume saham yang akan diterbitkan mencapai 3 kali lipat dari saham yang beredar saat ini.
"Selain itu kita sedang menjajaki sumber pembiayaan dari Renewable Energy Investment Trust (REIT) di pasar modal luar negeri," pungkas Daniel.
Selanjutnya: Restrukturisasi utang, Waskita Karya (WSKT) targetkan kesepakatan tercapai kuartal IV
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News