Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum lama ini merger antara dua perusahaan digital raksasa Indonesia terjadi, yakni Gojek dan Tokopedia, sehingga melahirkan GoTo. Perusahaan global seperti SoftBank asal Jepang dan Alibaba Group dari China ternyata punya porsi yang cukup besar dalam kepemilikan saham GoTo.
Mengutip pemberitaan Nikkei Asia, Gojek akan memiliki 58% saham GoTo, sementara 42% sisanya akan dimiliki oleh Tokopedia.
Apabila ditelusuri lebih lanjut, SoftBank Group selaku raksasa telekomunikasi dan investasi asal Jepang memiliki saham di GoTo dengan porsi mencapai 15,3%. SoftBank merupakan investor besar di Tokopedia. Begitu pula dengan perusahaan e-commerce China, Alibaba Group yang memiliki 12,6% saham GoTo. Setali tiga uang, Alibaba menjadi salah satu investor Tokopedia.
Baik SoftBank maupun Alibaba merupakan satu-satunya investor dengan kepemilikan saham dua digit di GoTo. Angka ini melebihi investor lain seperti Google dan Temasek yang juga memiliki saham di Gojek dan Tokopedia.
Pengamat Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Joseph Matheus Edward mengatakan, besaran komposisi kepemilikan saham GoTo antara Gojek dan Tokopedia pada dasarnya merupakan kesepakatan bersama di antara mereka.
Baca Juga: Gojek dan Tokopedia merger jadi GoTo, Ini respon Nadiem Makarim
Dengan porsi kepemilikan saham 58% untuk Gojek dan 42% untuk Tokopedia, seharusnya bisa menciptakan keseimbangan peran kedua perusahaan tersebut dalam menentukan arah pengembangan bisnis GoTo di masa mendatang.
“Yang berbeda nanti hanya dalam hal pembagian profit. Hanya pada saat tertentu saja jumlah kepemilikan saham akan menentukan peran mereka dalam GoTo,” ungkap dia, Selasa (1/6).
Ia juga menyebut, besarnya kepemilikan saham SoftBank dan Alibaba akan memberi dampak positif bagi perkembangan bisnis GoTo. Sebagai perusahaan global kelas kakap, tentu keputusan-keputusan bisnis GoTo juga dapat dipengaruhi oleh masukan dari SoftBank ataupun Alibaba.
Peran SoftBank dan Alibaba juga cukup besar dalam mengawal GoTo menuju Initial Public Offering (IPO) di Indonesia dan Amerika Serikat.
Asal tahu saja, GoTo memang santer dikabarkan akan melakukan IPO di bursa saham AS dan Indonesia sehingga menghasilkan valuasi mendekati US$ 40 miliar seperti kompetitornya, Grab. Sumber yang disebut di Nikkei Asia Review menyebut IPO GoTo akan berlangsung terlebih dahulu di Indonesia. Sebelum IPO, ada banyak pekerjaan integrasi yang mesti dilakukan GoTo.
GoTo dikabarkan lebih tertarik untuk IPO secara langsung ketimbang melalui kerja sama dengan perusahaan cangkang atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC) seperti yang hendak dilakukan oleh Grab dan beberapa perusahaan digital lainnya.
Namun, apabila GoTo berubah pikiran dan ingin masuk ke bursa saham dengan menggunakan SPAC, kemungkinan mereka dapat meminta bantuan dari pemegang saham terbesar ketiganya, yaitu Radiant.
Radiant sendiri dikaitkan dengan miliarder asal Hong Kong, Richard Li. Perusahaan ini memegang 4,7% saham di GoTo usia merger dan menjadi pemegang saham utama di Tokopedia. Kedua perusahaan ini pun menggunakan alamat yang sama di Hongkong seperti dicantumkan oleh GoTo dalam pengarsipannya.
Selanjutnya: Persaingan Bisnis Keuangan Digital Bakal Makin Sengit Usai Merger Gojek-Tokopedia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News