CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Begini Perkembangan Terkini Pembangunan Infrastruktur Jalan di PLTA Kayan


Kamis, 06 Oktober 2022 / 16:31 WIB
Begini Perkembangan Terkini Pembangunan Infrastruktur Jalan di PLTA Kayan
ILUSTRASI. PT Kayan Hydro Energy (KHE) menyampaikan saat ini pihaknya sudah membangun 75% infrastruktur jalan di proyek PLTA Kayan


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kayan Hydro Energy (KHE) menyampaikan saat ini pihaknya sudah membangun 75% infrastruktur jalan di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara, tepatnya di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan. 

Manajer Operasional Kayan Hydro Energy, Rony menjelaskan Kayan Hydro Energy sudah melakukan pekerjaan jalan kurang lebih 75% dan  terus berlanjut. Ditargetkan pembangunan jalan akan selesai di awal tahun depan. 

Setelah pembangunan jalan, langkah selanjutnya adalah proses peledakan pekerjaan diversion channel. 

Baca Juga: Sah, Sumitomo Corporation Masuk Proyek PLTA Jumbo di Kalimantan

“Terkait diversion channel ada izin yang harus diselesaikan antara lain izin pembangunan gudang. Adapun P3 (Izin Pemilikan, Penguasaan, dan Penyimpanan Bahan Peledak) sudah diselesaikan pada Agustus 2022 dari Mabes Polri,” ujarnya dalam Launching Kerja Sama antara PT KHE dengan Sumitomo Corporation di Jakarta, Kamis (6/10). 

Saat ini pihaknya sedang mengurus izin Pembelian dan Penggunaan (P2) barang peledak. Kayan Hydro sudah selesai mendapatkan  rekomendasi dari Polres dan Polda Kalimantan Utara pada 4 Oktober 2022. Maka itu sekarang dalam proses menunggu keluarnya izin P2 dari Mabes Polri. 

Diperkirakan pada tahun 2023 akan dilanjutkan untuk membangun infrastruktur pendukung bendungan dan bangunan pengelak (Diversion Channel) bendungan yang menjadi anak tangga pertama dalam tangga Cascade. 

Direktur Utama Kayan Hydro Energy, Andrew Suryali menyatakan,  proyek ini sudah berjalan sejak 2011 dan sudah melengkapi semua perizinan yang diperlukan. Pada saat ini KHE sedang melakukan pembangunan infrastruktur awal bendungan. 

“Kalau untuk pendanaan, sebagai gambaran di tahun 2020 sudah keluar investasi senilai Rp 2 triliun dari dana KHE sendiri. Mungkin kalau di 2022 ini pengeluaran sudah mencapai Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun,” ujarnya dalam kesempatan yang sama. 

Andrew memaparkan, investasi untuk pembangunan infrastruktur jalan sebenarnya tidak seberapa besar jika dibandingkan dana untuk desain, survey, dan kegiatan lainnya. 

“Pembangunan jalan ini pekerjaan sekunder yang nanti akan mencapai lokasi Diversion Channel,” terangnya. 

Andrew memaparkan proyek yang terdiri dari 5 bendungan dan akan menghasilkan 9 GW listrik ini  akan menarik investasi hingga US$ 17,8 miliar. 

Baca Juga: Dukung green economic zone, PT KHE bangun PLTA Kayan Cascade

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, dari 5 bendungan tersebut akan dibangun 5-6 unit turbin pembangkit di mana pada tahap pertama PLTA Kayan Cascade berkapasitas 900 MW, tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga 1.800 MW dan tahap kelima 3.300 MW. 

Sedikit kilas balik, pada 2013 Kayan Hydro Energy menggandeng China Power Investment Corporation (CPI) untuk membangun proyek PLTA ini. Adapun pada Oktober 2022, Kayan Hydro kembali menggandeng partner baru yakni Sumitomo Corporation dari Jepang. 

Andrew menegaskan bahwa posisi China Power tidak digeser dalam proyek ini. Justru PLTA ini akan didukung oleh China dan Jepang dari sisi konstruksi maupun pendanaannya. Namun sayang, Andrew belum bisa membeberkan secara rinci gambaran komposisi sahamnya. 

Sampai saat ini, pembangunan infrastruktur di kawasan PLTA Kayan masih dilakukan kontraktor dari Indonesia. “EPC/kontraktor nanti dari China, tetapi untuk apa yang sudah dikerjakan sampai sekarang dari Indonesia,” terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×