Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit pada tahun 2024.
Aditya Widjaja, Head of Investor Relations MIKA menjelaskan, perusahaan telah menyusun strategi yang mencakup empat fokus utama untuk mencapai target tersebut.
Fokus pertama adalah peningkatan kapasitas secara organik maupun inorganik. Saat ini, MIKA memiliki delapan land bank yang sudah direncanakan. Dua lokasi telah dilakukan ground breaking pada Januari dan Juni tahun ini, dengan target pembukaan pada 2025.
"Lokasi pertama berlokasi di Jawa Timur dan telah mencapai progres sekitar 30% per Juli 2024. Lokasi ketiga masih dalam proses perizinan, dengan estimasi ground breaking pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini," kata Aditya saat paparan publik secara virtual, Jumat (30/8).
Baca Juga: Catatkan Kinerja Positif, Simak Rekomendasi Saham Mitra Keluarga Karya Sehat (MIKA)
Kemudian, peningkatan intensitas layanan dengan menawarkan fasilitas yang lebih canggih dan kompleks. MIKA saat ini memiliki 17 center of excellence, termasuk di bidang vascular, urology, orthopedic, dan brain and spine.
"Tahun ini, MIKA mulai memasuki layanan onkologi dengan membuka dua radioterapi center dan merencanakan penambahan layanan PET-CT dan SPECT-CT scan untuk mengintegrasikan layanan onkologi," sambungnya.
Lebih lanjut, kata dia, kami akan menambahkan untuk layanan stroke center serta menambah alat, yaitu biplane di mitra keluarga Surabaya. Dan untuk stroke center ini perusahaan juga sudah mendapatkan diamond award dari World Stroke Organization Ini merupakan penghargaan tertinggi untuk layanan stroke.
"Dan kami lihat memang stroke ini marketnya cukup terbatas Karena memang masyarakat hanya bisa harus segera ke rumah sakit jika terjadi stroke. Sehingga memang potensial untuk ke luar negeri memang cukup minimal Jadi memang untuk stroke ini akan berfokus di layanan domestik atau di Indonesia," sambungnya.
Ekspansi pasar BPJS/JKN adalah fokus ketiga perseroan. MIKA mengklaim bahwa saat ini 20 dari 30 rumah sakitnya sudah menjadi BPJS provider, meskipun kontribusi dari BPJS turun menjadi 15% dari 18% tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan tajam dalam pendapatan dari pasien asuransi dan perusahaan.
Fokus keempat adalah peningkatan efisiensi operasional. MIKA berkomitmen untuk terus mengoptimalkan operasi rumah sakitnya guna mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Ini termasuk penambahan kapasitas tempat tidur dari rumah sakit existing, dengan target penambahan sekitar 250-300 tempat tidur di tahun ini, merepresentasikan 5-6% dari total kapasitas saat ini.
Untuk strategi akuisisi, MIKA tetap aktif meski belum memiliki target akuisisi baru saat ini. Akuisisi akan tetap menjadi bagian dari strategi pertumbuhan jika peluang yang tepat muncul.
MIKA juga berkomitmen untuk meningkatkan layanan stroke. Perusahaan merencanakan penambahan alat biplane di rumah sakit Surabaya dan telah meraih Diamond Award dari World Stroke Organization, penghargaan tertinggi untuk layanan stroke. Dengan fokus pada layanan domestik, MIKA melihat potensi yang kuat di pasar stroke lokal.
Dalam hal transformasi, KASIH Group, yang merupakan bagian dari MIKA, telah bertransformasi dari rumah sakit ibu dan anak menjadi rumah sakit umum. KASIH juga telah meningkatkan kelas rumah sakitnya ke level C, memungkinkan reimbursement BPJS yang lebih tinggi.
Dengan pendekatan yang terintegrasi dan fokus pada inovasi serta efisiensi, MIKA yakin bahwa strategi-strateginya akan membawa perusahaan mencapai target pertumbuhan 15% pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News