kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi Mulia Industrindo (MLIA) untuk genjot penjualan 10% di tahun 2020


Minggu, 05 April 2020 / 14:21 WIB
Begini strategi Mulia Industrindo (MLIA) untuk genjot penjualan 10% di tahun 2020
ILUSTRASI. Ilustrasi kantor PT Mulia Industrindo, Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau kinerja PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) di tahun 2019 kurang mumpuni, namun perusahaan tetap menargetkan kenaikan penjualan untuk tahun ini sebesar 10% menjadi Rp 4,2 triliun. 

Asal tahu saja, tahun lalu penjualan Mulia Industrindo hanya Rp 3,89 triliun. 

MLIA pun optimistis, target penjualan tersebut dapat tercapai lantaran pabrik baru MLIA bakal mulai beroperasi mulai akhir semester I-2020 mendatang. 

Baca Juga: Ini penyebab kinerja Mulia Industrindo (MLIA) di 2019 anjlok hingga 30%

Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo Henry Bun menjelaskan, untuk tahun 2020 dengan nilai tukar rupiah yang mencapai Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) bisa menjadi hambatan bagi kaca impor untuk membanjiri pasar dalam negeri.

"Sehingga Mulia Industrindo diharapkan bisa mengisi peluang tersebut," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (3/4). 

Tak heran jika MLIA mengincar pasar domestik sebab ekspor MLIA bakal agak terhambat. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kinerja penjualan MLIA ke luar negeri pada laporan keuangan semester I 2020 mendatang. 

"Ekspor akan terhambat ke sejumlah negara yang menerapkan lockdown seperti Malaysia," tambah Henry.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di 2019, penjualan emiten lembaran kaca ini ke dalam negeri masih mendominasi karena mencapai Rp 2,94 triliun setara 75,58% dari total penjualan perusahaan di 2019 silam. Sedangkan ekspor ke pihak berelasi sebesar Rp 33,91 miliar dan ekspor ke pihak ketiga sebesar Rp 910,72 miliar. 

Selain mengisi kekosongan pasar di dalam negeri, MLIA memiliki pabrik baru  botol dan glassblock yang akan beroperasi di akhir semester I mendatang. "Hal ini bisa membantu mempertahankan nilai penjualan bersih perusahaan pada tahun 2020 yang sulit ini dengan adanya Covid-19," kata Henry.

Baca Juga: Penurunan penjualan Mulia Industrindo (MLIA) seret laba bersih 2019

Asal tahu saja, pabrik baru Mulia Industrindo terdiri dari dua lini produksi dengan kapasitas 140 ton botol kaca per hari dan 75 ton glassblock atau balok kaca per hari. Fasilitas produksi anyar tersebut bakal mengungkit kemampuan produksi mereka menjadi 310.250 ton botol kaca dan balok kaca setiap tahun.

Adanya peluang-peluang tersebut, MLIA optimistis dapat meraih pertumbuhan penjualan kurang lebih 10% year on year (yoy) atau sekitar Rp 4,2 triliun di 2020. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×